Mendag soal Harga Telur Naik: Kasihan Peternak, Biar Mereka Ambil Untung

30 Desember 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menyortir telur ayam ras untuk pembeli. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi buka suara soal beberapa komoditas seperti minyak goreng, telur ayam, dan cabai yang mengalami lonjakan harga di akhir tahun 2021 ini.
ADVERTISEMENT
Mendag mengatakan, walaupun sejumlah bahan pokok mengalami lonjakan, secara umum harga pangan di Indonesia masih normal.
“Kalau kita lihat indeks inflasi terutama volatile food itu cuma 0.86 year to date di November. Artinya seluruh barang harganya normal,” ujar Lutfi seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana, Jakarta, Kamis (30/12).
Adapun untuk harga telur ayam, Lutfi menjelaskan kenaikan harga telur ayam di akhir tahun 2021 ini disebabkan karena mulai dibukanya kembali restoran, hotel, dan katering yang menyebabkan peningkatan permintaan telur. Ditambah lagi untuk keperluan bantuan sosial atau bansos.
Peternak memanen telur ayam di salah satu peternakan di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/11). Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Menurutnya, kenaikan harga telur ini menjadi momentum yang menguntungkan para peternak karena peternak bisa mendapat penghasilan lebih.
“Jadi nanti pada bulan Januari (harga telur) akan turun normal lagi, sekarang mereka ambil keuntungan. Tapi jika diambil garis lurus, harga telur masih di bawah harga kecukupan petelur jual. Jadi kita kasihan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun harga telur ayam saat ini berdasarkan data Pusat Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yaitu Rp 30.100 per kg, cabai rawit hijau Rp 59.400 per kg, cabai rawit merah Rp 94.500 per kg, dan minyak goreng curah Rp 18.250 per kg. Komoditas tersebut terpantau kompak melonjak dalam satu bulan terakhir.