Mendag soal Impor Jagung di Awal 2019: Bukan Kemauan Saya

7 Januari 2019 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jagung (Foto: flickr/ monicamalone97)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jagung (Foto: flickr/ monicamalone97)
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk membuka impor jagung sebesar 30 ribu ton pada awal 2019 ini. Jagung impor ini direncanakan masuk paling lambat di akhir Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, keputusan membuka keran impor jagung untuk pakan ternak ini disepakati dalam rapat koordinasi terbatas. Rapat tersebut dihadiri oleh banyak menteri. Karena itu, kata dia, keputusan impor jagung bukan merupakan kemauan dirinya.
"Iya keputusan rakor. Rakor yang memutuskan, bukan kemauan saya," kata Enggar saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/1).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Enggar mengatakan, rapat itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Dirut Perum Bulog Budi Waseso, dan dirinya. Dalam rapat itu, katanya, Amran juga mengajukan impor.
"Rakor lho ini. Itu siapa yang hadir? Pak Darmin, Mentan, Mendag, Ibu Rini, Bulog. Rakor yang memutuskan. Dan itu permintaan. Jadi ditanya 'cukup enggak'? Karena enggak cukup, Pak Mentan juga bilang bahwa minta impor di rakor itu," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Kata Enggar, pengajuan izin impor dari Bulog sudah masuk ke dirinya. Enggar tinggal menandatanganinya. Dia mengatakan hari ini bisa diselesaikan.
"Saya belum teken tapi sudah disiapkan. Hari ini rasanya kelar. Langsung online kok," jelasnya.
Sebelumnya pada November 2018 lalu pemerintah telah memberikan kuota impor jagung sebesar 100 ribu kepada Perum Bulog. Dengan adanya tambahan 30 ribu ton ini, maka Bulog dapat mendatangkan 130 ribu ton jagung impor bila dihitung sejak akhir tahun lalu sampai Maret 2019.