Mendag Tingkatkan Perdagangan RI dengan Negara-negara Pasifik

25 Oktober 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat konferensi pers, Rabu (29/9). Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat konferensi pers, Rabu (29/9). Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
Perdagangan antara Indonesia dengan pasar di negara-negara pasifik mengalami penurunan di tahun 2020. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menginginkan perdagangan di wilayah tersebut kembali ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 27 negara yang masuk di pasifik, di antaranya Australia, Micronesia, American Samoa, Fiji, Tuvalu, hingga Vanuatu.
“Total perdagangan tahun lalu kita mengalami penurunan. Jadi kalau kita lihat 2016 USD 9,7 miliar, 2017 USD 10,1 miliar totalnya, 2018 USD 10,4 miliar, 2019 USD 9,5 miliar, tahun lalu USD 8,8 miliar,” kata Lutfi saat acara Pasifik Exposition 2021, Senin (25/10).
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Kemendag RI
Lutfi mengharapkan para Dubes atau pihak-pihak terkait di wilayah pasifik bisa ikut membantu meningkatkan kinerja perdagangan tersebut. Ia lalu membeberkan potensi perdagangan dari impor dan ekspor antara Indonesia dan pasifik.
Indonesia mengimpor dari negara pasifik mulai dari coal, iron ores, live bovine animals, cane or beet sugar, petroleum, milk and cream, wheat and meslin.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebenarnya yang kita impor dari Australia itu adalah bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong ini sangat penting buat struktur dari industri kita,” ujar Lutfi.
“Jadi saya ingin digarisbawahi coal dan iron ores itu sangat penting, petroleum juga sangat penting, tapi coal ini bukan coal yang kita punya untuk power plan tapi coal ini dipakai untuk membakar tungku untuk industri besi kita,” tambahnya.
Sementara itu, Indonesia selama ini mengekspor ke negara-negara pasifik adalah gold atau barang-barang perhiasan emas, produk-produk kayu, oilcake, elektronik, ban, petroleum, hingga footwear. Ada juga produk yang berpotensi di ekspor ke wilayah tersebut.
“Indonesia bisa mengekspor ke sana adalah motor vehicles. Plywood, paper, newsprint, cocoa butter, sports footwear, coffee,” tutur Lutfi.
ADVERTISEMENT
*****
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.