Mendag Zulhas: Konsumen Berdaya Berkontribusi pada Perekonomian Negara

24 April 2024 20:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulhas sampaikan bahwa konsumen Indonesia secara bertahap semakin cerdas. Foto: Dok. Kemendag
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulhas sampaikan bahwa konsumen Indonesia secara bertahap semakin cerdas. Foto: Dok. Kemendag
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong masyarakat untuk menjadi konsumen yang berdaya. Masyarakat diimbau untuk memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan memperjuangkan kepentingan konsumen.
ADVERTISEMENT
Menurut Zulhas, dengan menjadi konsumen berdaya, setiap orang dapat berkontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa.
Hal tersebut ia sampaikan saat acara Puncak Perayaan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2024 dengan tema “Perlindungan Konsumen Menuju Indonesia Emas” di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Rabu, (24/4).
“Saya berharap masyarakat dapat menjadi konsumen yang berdaya, yakni mengutamakan, membeli, dan menggunakan produk dalam negeri, khususnya produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menjadi konsumen berdaya adalah menjadi konsumen yang dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian bangsa,” jelas Zulhas.
Menurutnya, konsumsi merupakan pendukung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2023, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,05 persen.
Di tahun tersebut, lanjut Zulhas, kontribusi konsumsi rumah tangga mencapai 56,6 persen atau lebih dari separuh total produk domestik bruto (PDB) nasional. Konsumsi rumah tangga ini akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya menyakini pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan terus menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Marilah kita bersama-sama menjadi konsumen yang kritis yaitu konsumen yang sudah mampu berperan aktif dalam memperjuangkan hak dan kewajibannya, cerdas bertransaksi, dan bijak dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan,” tegasnya.

Pentingnya Pemberdayaan dan Perlindungan Konsumen

Talkshow "Konsumen Kritis Cerdas Bertransaksi". Foto: Dok. Kemendag
Pemberdayaan dan perlindungan konsumen menjadi faktor kunci dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Saat ini, konsumen Indonesia secara bertahap semakin cerdas.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan Indeks Keberdayaan Konsumen menjadi 57,04 atau berada pada tahap mampu pada 2023. Pada 2017, Indeks Keberdayaan Konsumen memiliki nilai 33,70 atau berada pada tahap paham.
“Artinya, pada 2017 konsumen Indonesia baru memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen untuk melindungi dirinya. Kemudian, tahun 2023 konsumen Indonesia mampu menggunakan hak dan kewajiban konsumen untuk menentukan pilihan terbaik, termasuk menggunakan produk dalam negeri bagi diri dan lingkungannya,” terang Zulhas.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, perayaan Harkonas ke-12 menjadi momentum dalam peningkatan pemahaman hak dan kewajiban konsumen, peningkatan kecerdasan dan kemandirian konsumen, serta nasionalisme tinggi dalam menggunakan produk dalam negeri.
Harkonas dirayakan setiap tanggal 20 April berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 tentang Hari Konsumen Nasional.
Subtema tahun ini adalah “Konsumen Kritis Cerdas Bertransaksi”. Pada 2045 mendatang, Indonesia ditargetkan menjadi negara yang berdaulat, maju, berkelanjutan, dan menjadi kekuatan ekonomi lima besar di dunia.
“Konsumen Indonesia diharapkan dapat jeli dan teliti sebelum membeli barang; serta memperhatikan label, kemasan, tanggal kedaluwarsa, dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, konsumen harus berhati-hati dengan promosi; mengetahui syarat dan ketentuan, alamat, dan kontak pelaku usaha baik barang maupun jasa; serta berani bicara atau mengadu apabila merasa dirugikan,” imbau Zulhas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang, meyakini bahwa konsumen merupakan agen perubahan dalam posisinya sebagai penentu kegiatan ekonomi Indonesia yang sangat berpengaruh bagi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
“Dengan demikian, konsumen harus sadar akan hak dan kewajibannya, memiliki pengetahuan terkait perlindungan konsumen, serta kritis dalam melindungi dirinya dan berperilaku aktif dalam memperjuangkan haknya,” tambah Moga.

Rangkaian Kegiatan Harkonas 2024

Foto bersama Mendag Zulhas dan para peserta Harkonas 2024. Foto: Dok. Kemendag
Puncak rangkaian kegiatan Harkonas 2024 ditandai dengan gelar wicara (talkshow) bertema "Konsumen Kritis Cerdas Bertransaksi". Gelar wicara menghadirkan Duta Konsumen Cerdas periode 2012--2016 Tasya Kamilla dan Putri Indonesia 2024 Harastha Haifa Zahra, serta Direktur Pemberdayaan Konsumen Chandrini Mestika Dewi.
Chandirini menjelaskan sejarah Harkonas dan peran Kementerian Perdagangan dalam perlindungan konsumen. Selain menyusun regulasi, Kemendag juga menggencarkan edukasi bagi konsumen tentang hak dan kewajiban konsumen serta membina dan mengawasi pelaku usaha.
ADVERTISEMENT
Duta Konsumen Cerdas 2012-2016, Tasya Kamila, menuturkan, pengalamannya sebagai ibu yang memastikan kualitas produk yang digunakan keluarganya. Ia menekankan pentingnya memilih yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI), memeriksa tanggal kedaluwarsa, dan membaca reviu produk.
Sementara itu, Puteri Indonesia 2024 Harastha Haifa Zahra menyampaikan pengalaman sebagai konsumen dalam mengonsumsi produk dan keresahan atas maraknya penipuan daring. Ia mendorong generasi muda untuk tetap kritis dan meningkatkan literasi digital untuk menghindari penipuan.
Direktorat Jenderal PKTN telah menyelenggarakan Festival Harkonas 2024 di Trans Studio Mall Cibubur, Depok, Jawa Barat 18–21 April 2024. Festival Harkonas menghadirkan pameran usaha kecil, dan menengah (UKM) dan gim Indonesia, klinik pengaduan konsumen, serta gelar wicara (talkshow) dengan berbagai topik dari berbagai pemangku kepentingan terkait.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ditjen PKTN menggelar berbagai lomba, yaitu lomba menggambar dan mewarnai untuk anak sekolah dasar (SD), lomba poster untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP), serta hiburan dan permainan. Ditjen PKTN juga menyelenggarakan kegiatan donor darah di 11 lokasi di Indonesia, serta edukasi konsumen dalam bentuk webinar.