Mendagri Minta Daerah Pertahankan Sawah: Godaan Tinggi, Banyak Industri Melobi

15 Juli 2024 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Buruh tani menanam padi di area persawahan Tamarunang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (16/6/2022). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian bicara soal solusi mengatasi lonjakan harga beras. Salah satunya adalah dengan mempertahankan sawah-sawah yang masih ada saat ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Mendagri, solusi untuk swasembada beras ini merupakan cara yang menjadi perhatian Presiden Jokowi dan juga presiden terpilih Prabowo Subianto.
Atas dasar itu, Tito mengingatkan kepada kepala daerah untuk mempertahankan lahan sawah.
"Langkah utama adalah yang perlu jadi perhatian kepala daerah, tolong untuk mendorong produksi beras kita meningkat, satu adalah lahan sawah yang sudah ada jangan sampai dikonversi ke penggunaan lainnya," ujar Tito dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang disiarkan di YouTube Kemendagri, Senin (15/7).
Tito mengungkapkan, godaan untuk mengkonversi lahan sawah ke pemanfaatan lainnya sangat tinggi. Terutama karena banyak pengembang industri yang ingin melobi.
Presiden Jokowi melakukan peninjauan panen raya petani padi yang sawahya terletak di sekitar kawasan Jln Bango Dua-Widasari, Bangodua, Indramayu. Foto: Dok. Agus Suparto
"Seperti untuk komersial, pemukiman, ini akan membuat produksi menurun kalau dikonversi. Dan ini godaannya tinggi untuk rekan-rekan kepala daerah, karena banyak pengembang industri yang mau melobi dan lain-lain," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Selain mempertahankan sawah yang sudah ada, Tito juga ingin daerah-daerah bisa menambah lahan. Dua di antaranya yang akan dijalankan, kata Tito, adalah di Papua Selatan dan Merauke.
Menurut Tito, Jokowi dan Prabowo ingin Indonesia bisa swasembada beras. Kemudian mampu untuk menjadi eksportir komoditas pangan tersebut.
"Upaya Bapak Presiden maupun Bapak Presiden terpilih adalah bagaimana menggenjot produksi dalam negeri, bahkan bila perlu kita mampu untuk mengekspor," tuturnya.