Menelusuri Asal Mula Rp 300 T yang Disebut Ridwan Kamil Kabur Akibat PSBB Anies

13 September 2020 10:58 WIB
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Negara. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Negara. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB menuai pro dan kontra. Kebijakan tersebut dinilai menjadi penyebab anjloknya IHSG pada Kamis (10/9)
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai rapat pada Sabtu kemarin, menyebut pernyataan Anies menyebabkan saham-saham rontok dan larinya uang di bursa saham hingga Rp 300 triliun.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengaku mengutip pernyataan tersebut dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal tersebut disampaikan Emil melalui akun twitternya.
"Itu statemen Ibu Menteri keuangan yang disampaikan saat rapat. Saya hanya menjawab pertanyaan wartawan terkait hasil rapat koordinasi Kamis kemarin," tulis Emil menjawab salah seorang netizen di akun twitternya.
Adapun masalah tergerusnya Rp 300 triliun di bursa saham akibat pernyataan PSBB Anies, diungkapkan pertama kali oleh Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah.
"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan yang begitu bombastis dan dramatis oleh Gubernur DKI Bapak Anies Baswedan, sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp 300 triliun saham-saham kita berguguran," ujar Said dalam Rapat Banggar DPR, Jumat (11/9).
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Pada Kamis (10/9), usai pernyataan Anies menerapkan PSBB ketat di DKI Jakarta, IHSG anjlok hingga 5,01 persen ke level 4.891,46.
ADVERTISEMENT
Namun, jika dilihat dalam konteks 'larinya' dana dari saham, sebenarnya nilainya tidak mencapai Rp 300 triliun. Data perdagangan mencatat, pada Kamis lalu investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.
Adapun catatan Bank Indonesia berdasarkan data transaksi pada 7-10 September 2020, sebanyak Rp 500 miliar modal asing keluar dari pasar keuangan domestik.
Dana asing yang keluar itu paling banyak berada di pasar saham, sebesar Rp 2,37 triliun, sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) masih mencatatkan pembelian (inflow) Rp 1,87 triliun.
Jika diakumulasikan sejak awal tahun ini hingga 10 September, modal asing masih mencatatkan penjualan alias outflow Rp 153,29 triliun di pasar keuangan domestik.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika dilihat dari kapitalisasi pasar IHSG, pada Kamis (10/9) atau setelah Anies mengeluarkan pernyataan soal PSBB ketat, nilainya memang berkurang Rp 297 triliun dari hari sebelumnya Rp 5.979 triliun.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: