news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menemukan Profesionalisme di Sudut Desa

17 Juli 2019 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang warga Desa Bejiharjo tengah menghitung uang pinjaman dari BUMDes Maju Mandiri Foto: Fauzan Anangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang warga Desa Bejiharjo tengah menghitung uang pinjaman dari BUMDes Maju Mandiri Foto: Fauzan Anangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Paikem sumringah. Ia baru saja mencairkan pinjaman lunak sebesar Rp 5 juta yang diajukan ke Unit Simpan Pinjam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri. Uang itu, menurutnya akan digunakan untuk modal meningkatkan usaha peternakan.
ADVERTISEMENT
“Ada ayam, kambing, sama sapi. Semuanya di samping rumah saya,” cerita perempuan 42 tahun itu.
Bagi para pemilik usaha kecil seperti Paikem, pinjaman modal sangatlah penting. Terutama untuk mengembangkan usaha. Tanpa itu, usaha mereka akan jalan di tempat. Karena mengembangkan usaha dengan modal sendiri, sangat sulit mengingat keterbatasan kemampuan.
Itulah mengapa, warga Kabupaten Gunung Kidul itu sangat bersyukur bisa mendapatkan pinjaman dari BUMDes. Sebelum ada BUMDes, sebenarnya ada juga koperasi simpan pinjam, yang bisa memenuhi kebutuhan permodalan. “Tapi sekarang jadi ada pilihan,” akunya.
Pilihan memang sebuah kemewahan. Apalagi bagi Paikem yang tinggal di Desa Bejiharjo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi kampungnya berjarak 50 kilometer dari pusat Kota Jogja. Itulah yang menjadikan keberadaan BUMDes Maju Mandiri sangat berarti bagi warga desa itu.
ADVERTISEMENT
“Pemberdayaan” bahkan juga tertuang dalam visi, misi, dan tujuan BUMDes Maju Mandiri. Ia terpampang jelas di dinding kantor BUMDes. Seolah hendak mengingatkan pada semua orang yang ada di ruangan, agar tak pernah terlupakan selama BUMDes berjalan.

BUMDes Hadir untuk Mengembangkan Potensi Desa

BUMDes sejatinya bukanlah barang baru di Indonesia. Ia pernah hadir dalam berbagai bentuk sebagai unit usaha desa. Sebelum akhirnya dipayungi hukum oleh Permendagri No. 39/2010 tentang Badan Usaha Milik Desa.
Menurut aturan itu, BUMDes didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Tujuannya untuk meningkatkan keuangan pemerintah desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Beberapa tahun belakangan, peran BUMDes menjadi semakin penting. Terlebih mereka juga mendapatkan tanggung jawab untuk mengelola Dana Desa - program pemerintah yang digulirkan sejak 2015. Lewat BUMDes, yang merupakan entitas terpisah dari pemerintahan desa, diharapkan Dana Desa dapat dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Dana Desa dapat memenuhi tujuan utamanya: memberdayakan masyarakat desa dan memperkuat ekonomi desa dengan mengangkat seluruh potensinya.
Sejak diresmikan pada 21 Mei 2017, BUMDes Maju Mandiri menjalankan usahanya menggunakan penyertaan modal dari Desa Bejiharjo sebesar Rp 500 juta. Modal tersebut merupakan bagian dari Dana Desa yang dikucurkan pemerintah pusat.
“Kita melihat potensi Desa Bejiharjo itu sangat banyak. Baik itu dari potensi sebagai desa wisata, sebagai desa agropolitan, dan juga sebagai desa budaya. Karena ada potensi yang luar biasa tersebut, maka desa sepakat untuk mendirikan BUMDes,” kisah Sariyanta, Direktur BUMDes Maju Mandiri.
Desa Bejiharjo memang dianugerahi lokasi yang potensial untuk dikembangkan. Keberadaan Goa Pindul yang populer bagi wisatawan dari luar Yogyakarta, membuat desa ini punya potensi pemasukan asli yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
BUMDes Maju Mandiri kemudian hadir sebagai pemberi payung hukum bagi masyarakat yang mata pencahariannya bergantung pada Goa Pindul. BUMDes juga membuka potensi baru untuk mereka. Terutama dengan kios-kios yang disewakan BUMDes di sekitar Goa Pindul.
BUMDes Maju Mandiri sendiri saat ini memiliki lima unit usaha. Selain unit usaha simpan pinjam dan unit usaha persewaan. BUMDes Maju Mandiri juga memiliki unit usaha wisata, unit usaha pengolahan sampah, dan unit usaha pasar.
Salah satu unit usaha di BUMDes Maju Mandiri adalah unit usaha pengolahan sampah Foto: Muhammad Rezky Agustyananto/kumparan
Sesuai namanya, unit usaha simpan pinjam melayani simpanan dan pinjaman untuk masyarakat. Salah satunya adalah pinjaman lunak, yang bisa digunakan masyarakat untuk modal usaha.
Selain itu, unit usaha ini juga melayani berbagai aktivitas perbankan seperti pembayaran dan transfer uang. Hal ini bisa dilakukan karena BUMDes Maju Mandiri juga berstatus sebagai agen BRILink, bekerja sama dengan Bank BRI.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat terbantu [dengan kehadiran BRILink], karena mayoritas masyarakat Desa Bejiharjo mayoritas memiliki rekening di BRI,” jelas Epi Nurjanah, Kepala Unit Simpan Pinjam BUMDes Maju Mandiri.
“Kami di layanan BRILink ini ada transfer antar bank, transfer sesama BRI, biasanya juga angsuran pinjaman. Warga Bejiharjo juga bisa membayar angsuran listrik di sini, membayar pinjaman, seperti itu,” lanjutnya.
Sementara unit usaha pasar mengelola Pasar Bejiharjo yang letaknya hanya sepelemparan batu dari kantor BUMDes Maju Mandiri. Unit usaha pengolahan sampah berperan untuk mengelola sampah plastik di Desa Bejiharjo untuk menjadi salah satu sumber pemasukan BUMDes.
Semua usaha tersebut dikelola BUMDes Maju Mandiri seprofesional mungkin. Suatu hal yang menarik mengingat profesional dan desa mungkin bukan dua kata yang biasa berjalan beriringan. Namun di Desa Bejiharjo, keduanya bersandingan lewat BUMDes Maju Mandiri.
ADVERTISEMENT