Mengapa Finmas Membatasi Jumlah Pinjaman

12 Juli 2019 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi pinjaman. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi pinjaman. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era digital ini, fintech P2P lending atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai penyedia pinjaman online mulai marak. Berbagai fintech P2P lending hadir dengan penawaran dan fitur unggulan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pinjaman masyarakat.
ADVERTISEMENT
Salah satu lembaga penyedia pinjaman online tersebut adalah Finmas, sebuah fintech P2P lending yang aplikasinya sudah tersedia di Google Play dan App Store. Finmas pun sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga fintech yang satu ini dapat dipercaya.
Tidak seperti fintech lending yang lain, Finmas memiliki sebuah keunikan. Saat ini, Finmas hanya membatasi dana pinjaman maksimal Rp 1.000.000 dengan maksimal lama tenor 30 hari.
Peluncuran aplikasi pinjaman uang multiguna oleh perusahaan pinjaman online Finmas di Pullman, Jakarta, Kamis (14/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Tentu ada alasan mengapa fintech P2P lending ini memiliki kebijakan tersebut. Finmas meyakini bahwa saat ini, kebutuhan darurat seseorang seharusnya terbatas, atau untuk perhitungan saat ini, tidak lebih dari Rp 1 juta. Artinya, Finmas ingin masyarakat benar-benar hanya meminjam uang untuk kebutuhan darurat mereka, bukan untuk digunakan untuk kesenangan semata secara tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini juga merupakan bagian dari usaha Finmas untuk mengedukasi masyarakat mengenai pinjaman uang, agar literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat dan tak ada lagi kasus masyarakat yang terlilit utang karena penggunaan yang tak bijak.
“Kami membatasi besar pinjaman sehingga cukup besar untuk masalah darurat, tapi tidak cukup besar untuk digunakan sebagai ‘foya-foya’," jelas Peter Lydian Sutiono, Presiden Direktur Finmas, seperti dikutip dari situs resmi Finmas.
“Kami ingin pinjaman dari kami memang digunakan untuk meningkatkan taraf hidup,” lanjutnya.
Untuk sesuatu yang diinginkan, seperti liburan atau membeli gadget baru, Anda bisa mendapatkannya dengan cara menabung, bukan meminjam uang. Dengan disiplin menabung dan kesabaran, Anda bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan tersebut tanpa harus mengorbankan kondisi keuangan.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan pinjaman. Pinjaman memang dapat menjadi hal yang positif, yakni sebagai penyelamat di kala situasi darurat. Namun, meminjam dengan cara yang tidak bijak dapat membuat kondisi keuangan tidak stabil.
Pinjaman adalah hal yang harus dipertanggungjawabkan. Jika meminjam uang dengan nominal yang terlalu besar, dikhawatirkan peminjam akan kesulitan untuk menggantinya, bahkan mungkin tidak sanggup mengganti sehingga harus meminjam lagi ke pihak lain untuk “gali lubang tutup lubang”. Jika begitu, kondisi finansial menjadi tidak teratur dan tidak berjalan dengan baik.
Dengan dana pinjaman maksimal Rp 1 juta, Finmas mengedukasi masyarakat untuk meminjam uang benar-benar hanya ketika membutuhkannya. Sehingga kebutuhan pun terpenuhi dan kondisi keuangan tidak terganggu.
#PilihPakeYakin penyedia pinjaman yang terpercaya dan memberikan limit yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan, untuk kondisi keuangan Anda yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Finmas.