Mengecek Pernyataan Prabowo soal Utang Indonesia Rp 9.000 Triliun

25 Juni 2018 20:04 WIB
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali melontarkan kritikan untuk pemerintah. Kali ini, ia kembali menyoroti soal utang Indonesia yang terus meningkat. Prabowo menyebut utang negara mencapai total Rp 9.000 triliun.
ADVERTISEMENT
Prabowo merinci, utang tersebut terdiri dari utang pemerintah sekitar Rp 4.060 triliun, utang BUMN nonlembaga keuangan Rp 630 triliun, dan utang lembaga keuangan publik sebesar Rp 3.850 triliun.
Bagaimana dengan data pemerintah?
Berdasarkan data Utang Luar Negeri (ULN) yang dirilis Bank Indonesia (BI) hingga akhir April 2018, total ULN pemerintah dan bank sentral serta swasta mencapai USD 356,9 miliar atau sekitar Rp 5.032,2 triliun (kurs Rp 14.100).
ULN swasta yang terdiri dari lembaga keuangan (bank dan lembaga keuangan bukan bank) sebesar USD 40,7 miliar serta perusahaan bukan lembaga keuangan (BUMN, swasta asing, swasta campuran, dan swasta nasional) sebesar USD 132,3 miliar. Jika ditotal, ULN swasta tersebut mencapai USD 173,1 miliar atau sekitar Rp 2.440,7 triliun.
Ilustrasi mata uang Dolar. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Dolar. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
Angka tersebut terdiri dari ULN lembaga keuangan bank BUMN mencapai USD 5,4 miliar; ULN bank swasta asing USD 1,49 miliar; ULN bank swasta campuran USD 7,3 miliar; dan bank swasta nasional sebesar USD 16,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara lembaga keuangan bukan bank mencapai USD 10 miliar, terdiri dari BUMN sebesar USD 3,8 miliar; swasta asing USD 96 juta; swasta campuran USD 3,1 miliar; dan swasta nasional USD 2,9 miliar.
Adapun ULN perusahaan bukan lembaga keuangan mencapai USD 132,3 miliar, terdiri dari BUMN sebesar USD 24,7 miliar; swasta asing USD 17,3 miliar; swasta campuran USD 46,6 miliar; dan swasta nasional USD 43,5 miliar.
Jika ditotal antara utang pemerintah dan bank sentral (Rp 2.591,5 triliun) serta swasta (Rp 2.440,7 triliun), maka jumlahnya mencapai Rp 5.032,2 triliun (dengan menggunakan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Rp 14.100).