news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenal Eks Dirut PT INTI, Irfan Setiaputra, Calon Kuat Dirut Garuda

14 Januari 2020 11:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Irfan Setiaputra. Foto: Facebook/Irfan Setiaputra
zoom-in-whitePerbesar
Irfan Setiaputra. Foto: Facebook/Irfan Setiaputra
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia akan segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), salah satu agendanya adalah mengesahkan direksi dan komisaris baru perusahaan maskapai penerbangan milik BUMN tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu calon kuat yang disebut akan menempati posisi Dirut Garuda adalah Irfan Setiaputra. Dia merupakan mantan Dirut PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI.
Irfan merupakan lulusan Computer Science dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1989. Dia kemudian memulai kariernya di berbagai perusahaan teknologi informasi, hingga BUMN.
Sepak terjangnya dimulai di perusahaan teknologi IBM sebagai account manager pada Maret 1996 hingga Juni 2000. Dia kemudian melanjutkan kariernya sebagai managing director di Linknet pada Juni 2000 hingga April 2002.
Kemudian pada Mei 2002 hingga Januari 2009, Irfan masuk ke perusahaan teknologi Cisco System sebagai Country Manager.
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pada Maret 2009, Irfan mulai masuk ke BUMN yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Ia menjabat sebagai President & CEO selama 3 tahun 5 bulan. Tapi dia mengundurkan diri dari jabatan itu, di masa Menteri BUMN dijabat Dahlan Iskan.
ADVERTISEMENT
Dia juga sempat malang melintang di jajaran petinggi perusahaan swasta setelah itu. Mulai dari CEO PT Titan Mining Indonesia pada 2012 sampai 2014, COO di ABM Investama Tbk hingga 2016, Presiden Direktur & CEO PT Cipta Kridatama hingga bulan Mei 2017.
Saat yang bersamaan, Ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur & CEO Reswara Minergi Hartama yang berakhir pada Mei 2017.
Adapun RUPS Garuda Indonesia digelar setelah Dirut sebelumnya, Ari Askhara, dicopot karena kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.