Mengenal Kiprah Bisnis Nabi Muhammad yang Disarankan Ahok untuk Ditiru
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Soal sosok Nabi Muhammad yang selain berdakwah juga berdagang, diungkapkan Ahok saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar 'Pandemi dan Geliat Kemandirian Pesantren' yang digelar Pesantren Motivasi Indonesia, beberapa waktu lalu.
“Ini mohon jangan jadi masalah ya. Saya berpikir Nabi Muhammad dulu juga bukan cuma dakwah, beliau juga dagang gitu loh. Jadi ini jangan dipersoalkan nanti dibilang saya menafsir-nafsirkan nabi ribut lagi nanti, ini saya mohon maaf, saya bikin disclaimer dulu ini,” kata Ahok saat webinar yang digelar Pesantren Motivasi Indonesia, Minggu (28/2).
Atas dasar itu, Ahok pun menyarankan agar pesantren juga mengajarkan berbisnis kepada para santrinya. Dengan cara itu, ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, maka pesantren bisa mandiri.
ADVERTISEMENT
“Di dalam pemikiran saya istilahnya pepatah Tiongkok, kita itu musti punya sumur sendiri kira-kira gitu. Artinya kalau kita gunakan bahasa ini di mana kita ada kemandirianlah pesantren,” kata Ahok.
Lantas seperti apa kiprah bisnis Nabi Muhammad sebagai pedagang, seperti yang dinyatakan Ahok itu? Berikut kumparan himpun dari berbagai sumber:
Akhlak Mulia dalam Bisnis Sejak Muda
Sejak muda, jauh sebelum masa kenabian, Muhammad sudah dikenal memiliki akhlak mulia. Dua dari empat sifat utamanya yakni sidik yang berarti jujur dan amanah yang berarti dapat dipercaya. Dua sifat itu menjadi salah satu penentu dalam kesuksesan berbisnis.
Dari Pekerja, Jadi Pengusaha
Masa kecil Muhammad, dijalani sebagai penggembala kambing. Dengan pekerjaan itu, Muhammad memperoleh pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dikenal sebagai penggembala yang dapat dipercaya, dia pun diberi gelar Al Amin. Dengan sifatnya itu, orang mempercayainya untuk berinvestasi dan menjalankan usaha.
ADVERTISEMENT
Berdagang hingga ke Mancanegara
Usaha perdagangan yang dijalankan Nabi Muhammad, tak sebatas di Makkah atau Madinah. Dalam sejarah hidupnya, Nabi Muhammad tercatat pernah empat kali memimpin ekspedisi perjalanan dagang ke berbagai negara yakni Suriah, Jorash, dan Bahrain.
Menegakkan Keadilan Sebagai Pemimpin
Setelah berhijrah dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad juga menjadi pemimpin negara. Dengan kekuasaannya sebagai kepala negara, Nabi Muhammad memberantas berbagai praktik kecurangan dalam bisnis dan perdagangan. Perdagangan yang mengandung unsur penipuan, riba, eksploitasi, dan keraguan dilarang secara menyeluruh. Nabi Muhammad juga mencanangkan standardisasi dalam timbangan dan ukuran.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: