Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![BJ Habibie Meninggal, Stok Foto BJ Habibie](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_1280/v1568218571/z4pbektb0pqwwzjq5yox.jpg)
![BJ Habibie. Foto: Helmi Afandi/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1568218571/z4pbektb0pqwwzjq5yox.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie meninggal pada Rabu kemarin pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Tanah Air berduka, bendera setengah tiang mulai hari ini terlihat berkibar di rumah-rumah warga.
ADVERTISEMENT
Habibie menempati posisi sebagai presiden saat Indonesia tengah genting. Gelombang aksi demonstrasi dan krisis ekonomi pada 1998 merupakan tugas yang harus dia emban setelah pendahulunya, Soeharto, mundur dari jabatan.
Habibie dan krisis ekonomi Indonesia 1998 tak bisa dipisahkan. Saat nilai tukar rupiah 'terjun bebas' terhadap dolar AS, dia mampu mengendalikan.
Dari data yang dirangkum kumparan, nilai tukar rupiah sempat menyentuh Rp 15.000 per dolar AS pada 1998. Di Januari 1998, rupiah sempat menyentuh 14.800 per dolar AS.
Bahkan paling parah terjadi pada Juni 1998, di mana USD 1 setara dengan Rp 16.800. Padahal di akhir 1997, kurs rupiah terhadap dolar AS masih menyentuh Rp 2.400.
Selain mengalami tekanan dari dalam negeri, Habibie juga harus berhadapan dengan intervensi ekonomi yang dilakukan International Monetary Fund (IMF).
ADVERTISEMENT
Lembaga keuangan global ini memaksa Indonesia agar menghapus kebijakan subsidi, terutama BBM dan tarif dasar listrik (TDL). Namun, hal itu ditolak BJ Habibie.
Ketika itu, Habibie mempertahankan agar harga BBM bersubsidi tetap terjangkau oleh rakyat yang terpuruk akibat krisis. Harga Premium saat itu dipatok Rp 1.000 dan Solar Rp 550. Keputusan ini pun mendapatkan kritik tajam dari IMF.
Habibie melakukan berbagai langkah agar Indonesia mampu keluar dari krisis moneter 1998. Di antaranya adalah melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan unit Pengelola Aset Negara; dan melikuidasi beberapa bank yang bermasalah; menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga di bawah Rp 10.000.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Habibie juga membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri; mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF; mengesahkan UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat; hingga Mengesahkan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Seluruh upaya Habibie tersebut mampu membuat dolar AS meredup. Dia berhasil menekan dolar AS hingga berada di kisaran Rp 6.500 pada akhir masa pemerintahannya.