Mengintip Harga Minyak Dunia yang Jadi Alasan Naiknya Pertamax Cs

10 Oktober 2018 14:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. (Foto:  ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) hari ini menaikkan harga BBM nonsubsidi (Non PSO). Mulai hari ini jam 11.00 WIB di seluruh Indonesia, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Misalnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, BUMN energi ini menaikkan harga Pertamax dari sebelumnya Rp 9.500 per liter menjadi Rp 10.400 per liter.
Pertamina sebagai penjual Pertamax Series, Dex Series, dan Biosolar beralasan penyesuaian harga BBM nonsubsidi karena mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Bila tak dinaikkan, Pertamina bisa merugi.
Lantas bagaimana tren harga minyak dunia?
kumparan mengecek harga minyak dunia jenis Brent. Brent merupakan salah satu jenis minyak dunia yang menjadi acuan di pasar spot dunia. Dikutip dari data the US Energy Information Administration (EIA) dan Nasdaq, harga minyak dunia mencapai nilai puncaknya pada Juni 2014 yakni dijual USD 111,8 per barel.
Keperkasaan minyak dunia kemudian memudar sejak September 2014 yakni Brent Oil dijual pada posisi USD 97,09 per barel. Harga minyak dunia terus mengalami penurunan hingga Maret 2016. Setelah itu, emas hitam ini mulai merangkak naik, namun dengan nilai yang tipis.
ADVERTISEMENT
Pola kenaikkan pada Juni 2016 hingga Juni 2017 berada pada kisaran USD 40-50 per barel. Pada perode itu, Brent sempat turun tipis. Semenjak Juni 2017, harga minyak dunia terus merangkak naik yakni dari USD 46 per barel menjadi USD 84 per barel pada posisi hari ini.
Pertamina Naikkan Pertamax Cs Sebanyak 5 Kali Sejak November 2017
Pertamima sendiri sejak November 2017 hingga hari ini sudah 5 kali menaikkan harga bensin 92 atau Pertamax. Penyesuaian harga Pertamax Cs mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Pertamina mengaku penyesuaian kali ini sudah mengikuti harga keekonomian.
"Ini kan Jenis BBM Umum, keekonomiannya memang segitu," kata VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, kepada kumparan, Selasa (10/10).
ADVERTISEMENT
Jika tak menyesuaikan harga Pertamax, BUMN Energi ini bakal menanggung kerugian.
"Kita hitung-hitungan bisnis, sementara ini yang terbaik," ujarnya.
VP Corcom Pertamina Adiatma Sardjito (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
VP Corcom Pertamina Adiatma Sardjito (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Pertamina Tak Perlu Restu Pemerintah Naikkan Pertamax Cs
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2018 tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, pada Pasal 4 ayat 3 diatur bahwa perubahan harga jual BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan sebagainya tak perlu meminta persetujuan Menteri ESDM. Badan usaha cukup melaporkan saja ke Menteri ESDM.
Pertamax Series dan Dex Series termasuk Jenis BBM Umum dan harganya tidak ditetapkan oleh pemerintah, sepenuhnya kewenangan Badan Usaha. Harganya mengikuti naik turunnya harga minyak dunia, mekanisme pasar.