Mengintip Pelatihan Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG untuk UMKM

25 Maret 2022 19:12 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022. Foto: Dok. Frisian Flag
zoom-in-whitePerbesar
Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022. Foto: Dok. Frisian Flag
Saat ini UMKM menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, UMKM menyumbang 60 persen dari total ekonomi nasional dan 97 persen dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja.
Menariknya, menurut laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), mayoritas pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Di tingkat usaha mikro, 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan; untuk usaha tingkat usaha kecil terdapat 56 persen dari 193 ribu usaha kecil pemiliknya perempuan; dan di usaha menengah, 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usahanya adalah perempuan.
Di sisi lain, pandemi yang membuat pertumbuhan ekonomi sempat berada di garis negatif ternyata juga memberikan dampak besar bagi pelaku UMKM. Semakin ketatnya persaingan namun menurunnya daya beli masyarakat membuat pelaku usaha harus pintar mencari peluang baru demi bisa bertahan.
Inilah yang menjadi latar belakang bagi PT Frisian Flag Indonesia meluncurkan program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022 lalu. Menggandeng Komunitas Ibu Profesional (KIP), Frisian Flag mengadakan pelatihan dan pendampingan matrikulasi tentang kreasi pangan kepada 400 UMKM dan calon UMKM kuliner terpilih dari Jabodetabek dan Jawa Barat.
Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022. Foto: Dok. Frisian Flag
Ada dua topik utama yang dibahas dalam program ini. Pertama pelatihan mengenai produksi pangan dan penjualan bertajuk UMKM Naik Kelas: Produksi Pangan sesuai Standar dan Strategi Pemasaran Berbasis Digital yang dihadiri oleh BPOM dan ahli pemasaran digital. Lalu kedua membahas topik bertema Gali Peluang Bisnis & Mengulik Kreasi Resep Susu Kental Manis FRISIAN FLAG® yang dihadiri oleh profesional chef.
Bukan tanpa alasan, UMKM di sektor kuliner justru mengalami pertumbuhan di masa pandemi ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengungkapkan, sektor kuliner menjadi penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB), berdampingan dengan sektor fesyen dan kriya. Pada 2020, subsektor kuliner menyumbang Rp 455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp 1.134,9 triliun.
Selain itu, susu kental manis telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan cocok dikombinasikan dengan berbagai kudapan. Mulai dari kue modern dan tradisional hingga dicampur dengan minuman segar.
“Tidak hanya kreatif menciptakan produk dan memanfaatkan peluang usaha, kami ingin membangun kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan di antara pelaku UMKM pangan. Hal ini juga sejalan dengan visi perusahaan untuk membangun keluarga Indonesia yang Sehat, Sejahtera dan Selaras,” ungkap Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.
“Kami harapkan melalui program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG® ini Ibu-Ibu peserta Dapur Ibu Bersama akan dapat berbagi ide kreatif dan menggali serta mengembangkan usaha mereka dengan memanfaatkan ilmu dan pembekalan yang diberikan oleh para expert dan pelaku bisnis kuliner yang telah berpengalaman,” lanjutnya.

Proses pelatihan Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia

Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022. Foto: Dok. Frisian Flag
Antusiasme pun terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan mengikuti paparan yang disampaikan narasumber tentang semangat kewirausahaan dan eksplorasi kreasi kuliner menggunakan Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®. Terhitung sebanyak 400 anggota Dapur Ibu Bersama dari KIP yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten, Bekasi, dan kota-kota lain di Jawa Barat menjadi peserta pelatihan.
“Kami mengapresiasi inisiatif Frisian Flag Indonesia untuk mendukung program Dapur Ibu Bersama yang menjadi bagian program Kedai Kreatif Frisian Flag Indonesia. Kami melihat semangat para peserta untuk meningkatkan kemampuan usaha mereka dan ibu profesional menyediakan ekosistem para ibu agar lebih percaya diri, memiliki jati diri dan bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dengan cara belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak untuk Indonesia yang lebih baik,” ungkap pendiri Komunitas Ibu Profesional Septi Peni Wulandani.
Program pelatihan ini diselenggarakan secara online dalam format webinar demi menjaga keamanan dan memastikan acara berjalan lancar sesuai protokol kesehatan. Hari pertama pelatihan diisi dengan paparan mengenai prinsip dasar pemasaran mencakup Product, Price, Place, dan Promotion yang kemudian dikaitkan dengan pemasaran digital.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun hadir secara daring dan memberikan pembekalan kepada peserta Dapur Ibu Bersama. Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM RI, Dra. Yunida Nugrahanti Soedarto, Apt., MP, mengapresiasi upaya FFI sebagai salah satu anggota program Orang Tua Angkat UMKM BPOM untuk meningkatkan peluang dan pengembangan kemampuan pelaku UMKM di Indonesia, khususnya UMKM di bidang pangan.
“Melalui program ini, BPOM berharap Frisian Flag Indonesia dapat mendukung peningkatan daya saing UMKM pangan dan juga mengedukasi para pelaku UMKM untuk terus menyajikan kuliner yang bergizi baik dan berkualitas tinggi sesuai dengan UU No 18 tahun 2012, di mana dalam UU tersebut dijelaskan bahwa Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat,” ujar Yunida.
Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia pada 8-9 Maret 2022. Foto: Dok. Frisian Flag
Selain itu, pembekalan hari pertama ini juga dihadiri oleh COO Foodizz, Stefanie Kurniadi, yang memberikan pelatihan seputar strategi digital marketing. Foodizz merupakan platform edutech pertama di Indonesia yang fokus pada ilmu bisnis untuk sektor F&B.
Menurut Stefanie, peluang bisnis online di bidang kuliner terbilang menjanjikan selama pandemi. Hal ini disebabkan bergesernya tren dan kebiasaan masyarakat yang kini semakin banyak orang yang memilih untuk melakukan pemesanan makanan secara online. Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi tenaga kerja di industri kuliner mencapai 3,75 persen pada tahun 2020.
“Dalam kondisi selama pandemi, kita melihat bahwa industri makanan dan minuman tumbuh secara positif dalam satu tahun terakhir. Di samping itu, industri makanan juga menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja sepanjang pandemi berlangsung,” ujar Stefanie.
Namun di tengah persaingan yang semakin ketat, strategi digital marketing yang matang sangat diperlukan agar pelaku usaha dapat bertahan bahkan berkembang.
“Untuk memastikan bahwa digital marketing dapat berjalan dengan sukses, para pelaku UMKM dapat memulainya dengan fokus memilih platform yang tepat dan menggunakan cara berkomunikasi yang populer. Selanjutnya, membangun brand yang memiliki authority dan memiliki ‘Wow Effect’. Setelah itu, para pelaku UMKM dapat mulai mempelajari dan menguasai teknis channel yang digunakan serta mengeksekusi strategi digital marketing yang baik,” tambah Stefanie.
Setelah hari pertama fokus ke strategi pemasaran, hari kedua pelatihan diisi dengan pembekalan dari chef dan konsultan kuliner, Nanda Hamdalah, mengenai kreasi menu dari susu kental manis yang cocok untuk bisnis kuliner. Dalam paparannya, bisnis kuliner merupakan bisnis yang paling memungkinkan dilakukan oleh semua orang, karena selalu dibutuhkan dan tidak harus dimulai dengan modal besar.
“Peluang berbisnis kuliner sangat baik, bisnis ini tidak ada matinya, karena hakikatnya semua orang membutuhkan makanan untuk asupan energi melakukan aktivitas, dan bisnis ini juga dapat dikembangkan menjadi waralaba. Bisnis kuliner dengan menggunakan modal yang minim tetap bisa menghasilkan produk yang enak dan pantas untuk dijual, bisnis ini juga mudah beradaptasi dengan berbagai keadaan. Contohnya disaat pandemi seperti ini justru usaha kuliner rumahan lebih diminati,” ujar Nanda.
Melalui pelatihan ini, Frisian Flag Indonesia berharap dapat membuka wawasan peserta mengenai potensi UMKM dan dapat segera dimanfaatkan untuk menggali ide bisnis dan mengembangkan usaha kuliner. Pelatihan ini juga menjadi bentuk dukungan dari Frisian Flag Indonesia kepada pemerintah dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk membantu UMKM bertahan, berkembang dan tumbuh menghadapi tantangan perekonomian yang tidak pasti.
“Kami ingin turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan wadah kreasi bagi pelaku UMKM pangan salah satunya melalui program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG® ini di Indonesia dan menggalang kemitraan yang positif dengan berbagai expert dan kalangan masyarakat,” tutup Andrew.
Penasaran dan ingin tahu lebih lengkap mengenai program seru Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG®: Bersama Majukan UMKM Indonesia? Informasi lengkapnya bisa diakses di Instagram @frisianflagid dan @dapuribubersama.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Frisian Flag