Mengintip Pusat Pengecekan Bandara Satu-satunya di RI

16 Oktober 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10).  Foto:  Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki salah satu lembaga khusus untuk pengecekan dan pengaturan atau kalibrasi fasilitas bandara di Indonesia. Lembaga tersebut yaitu Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
ADVERTISEMENT
Kepala BBKFP Kemenhub, Bagus Sunjoyo mengatakan saat ini hanya ada satu lembaga yang khusus menawarkan jasa kalibrasi fasilitas bandara di Indonesia.
"Kami satu-satunya yang memelihara kalibrasi fasilitas bandara. Tapi sebetulnya swasta boleh masuk. Enggak ada larangan," katanya saat ditemui di STPI Curug, Tangerang, Rabu (16/10).
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
Bagus melanjutkan kalibrasi fasilitas bandara ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peralatan bandara yang berhubungan dengan navigasi dan non-navigasi lainnya. Selain itu kalibrasi juga mengatur ulang standar keamanan peralatan bandara.
Ada beberapa peralatan fasilitas bandara yang nantinya diperiksa dengan menggunakan simulator yang disediakan. Pangsa pasar utama BBKFP adalah AirNav, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, serta Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dan juga regional.
ADVERTISEMENT
"Costumer kita ada di dalam dan luar negeri. Australia juga angkatan udaranya pakai. Filipina, Iran, India, juga mau manfaatkan simulator kita. Masuk ke devisa kita," imbuhnya.
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
Kepala Bidang Teknik dan Operasi Pesawat Udara Kemenhub, Rizal menambahkan periode kalibrasi peralatan untuk setiap bandara beragam tergantung kebutuhan. Namun, biasanya setiap peralatan bandara akan melakukan kalibrasi 6 bulan sekali.
"Periodesasi KP 185 misal 6 bulan sekali," katanya.
Secara umum BBKFP memiliki 4 hanggar. Hanggar A dengan luas 2.450 meter persegi, lalu Hanggar B dengan luas 3.410 meter persegi, Hanggar C dengan luas 1.935 meter persegi, dan terakhir Hanggar D dengan luas 1.440 meter persegi.
Beberapa jenis peralatan antara lain: Alat penyelidikan Kemampuan Teknis Konstruksi Fasilitas Sisi Udara (HWD) 3 unit. Alat pengukur Kerataan Landasan 2 unit. Alat Runway Measurement Equipment 1 unit. Alat ground Penetration Radar 2 unit.
ADVERTISEMENT
Kembangkan Bisnis Sewa Pesawat dan Helikopter
BBKFP saat ini juga terus mengembangkan lini bisnis lain di samping lini bisnis utama yaitu kalibrasi fasilitas bandara. Bagus melanjutkan saat ini pihaknya juga menawarkan persewaan pesawat dan helikopter.
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10). Foto: Abdul Latif/kumparan
Untuk pesawat ada King Air 350 sebanyak dua unit dengan kapasitas masing-masing 8 orang. Sementara ada Jet Hooker 900 XP 1 unit dengan kapasitas 2 orang. Selanjutnya ada Helikopter Bell 429 dengan kapasitas 4 orang.
Tahun ini, Bagus menargetkan pendapatan Rp 119 miliar. Hingga triwulan III 2019 pendapatan tengah mencapai Rp 90 juta. Adapun target kalibrasi tahun ini 1.145 jam, sementara realisasi hingga triwulan III 2019 tengah mencapai 1.090 jam.
"Masih ada waktu sampai Desember. Tahun depan kita mengusulkan pengadaan pesawat satu jenis jet," ujarnya.
Suasana hanggar BBKF Kemenhub di Curug, Tangerang, Rabu (16/10). Foto: Abdul Latif/kumparan