news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengulas Transaksi di Bank Digital: Apa Untungnya dan Amankah Buat Nasabah

20 April 2021 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Tampilan BCA Mobile. Foto: Maharani Sagita/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
com-Tampilan BCA Mobile. Foto: Maharani Sagita/kumparan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi membuat sektor perbankan terus berinovasi. Sejatinya inovasi tersebut telah dirintis industri perbankan sejak beberapa tahun lalu, ditandai munculnya layanan mobile banking dan online banking. Kedua layanan tersebut pun disambut baik nasabah.
ADVERTISEMENT
Namun, inovasi perbankan tidak berhenti sampai di situ. Saat ini bank kembali berinovasi dengan mendirikan unit usaha baru, yaitu bank digital. Sudah ada sederet nama bank yang digadang-gadang akan menjadi bank digital. Sebut saja Bank Jago, Bank Aladin Syariah, Bank BCA Digital, Bank AMAR, Bank Neo dan lain sebagainya.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank besar yang tidak tanggung-tanggung dalam melahirkan bank digital. Perseroan bahkan mengakuisisi dua bank kecil yaitu Bank Royal dan Rabobank.
Rabobank kini telah berganti nama menjadi PT Bank Interim Indonesia pasca dicaplok sahamnya oleh BCA. Pun, bank tersebut sudah dimerger dengan PT Bank BCA Syariah untuk memperkuat bisnis anak usahanya tersebut.
Sementara Bank Royal kini berganti nama menjadi PT Bank BCA Digital. Bank BCA Digital ini digadang-gadang untuk menangkap peluang pasar digital yang tidak bisa atau belum digarap oleh BCA.
ADVERTISEMENT
Excecutive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan aksi korporasi tersebut merupakan langkah strategis BCA dalam rangka melengkapi layanan perbankan BCA demi menjangkau kebutuhan nasabah di Tanah Air.
"Anak perusahaan BCA yakni BCA Digital, saat ini tengah menyiapkan dan mengembangkan infrastruktur sekaligus ekosistem yang terintegrasi dan mendukung segala aktivitas produk, layanan, keamanan, kenyamanan transaksi perbankan di BCA Digital agar dapat memberikan service excellence kepada nasabah," ujar Hera kepada kumparan, Selasa (20/4).
Meski regulasinya belum diatur oleh OJK, namun Hera menegaskan bahwa pihaknya menjadi keamanan pada semua transaksi di BCA Digital. Hera menegaskan bahwa keamanan merupakan prioritas utama perseroan.
BCA bahkan berkomitmen untuk melakukan pemutakhiran dan menjaga security system dalam aktivitas operasional bisnis yang dilakukan perseroan.
ADVERTISEMENT
"Kami juga mencermati bahwa prospek bank digital di Indonesia sangat baik seiring dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dalam melengkapi layanan perbankan digital," ujarnya.
Ilustrasi belanja online. Foto: Pixabay
Prospek yang menjanjikan inilah yang menjadi penyebab perbankan lain juga turut menyiapkan unit usaha bank digital mereka. Ekonom Paul Sutaryono mengatakan hadirnya bank digital ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar yang memiliki preferensi untuk melakukan transaksi keuangan berbasis digital.
"Inilah penyebabnya. Ada perubahan perilaku konsumen yang lebih suka berbelanja online dan melakukan transaksi keuangan berbasis TI atau digital," ujarnya.
Ditambah lagi pandemi COVID-19 setahun belakangan juga mengakselerasi digitalisasi perbankan. Masyarakat menjadi lebih cepat beradaptasi dengan transaksi online termasuk layanan perbankan.
Meski demikian, kemunculan bank digital ini sejatinya kalah start dengan menjamurnya layanan finansial teknologi. Di Indonesia fintech layanan pembayaran sudah lebih dulu memenangi pasar. Sebut saja OVO, Gopay, LinkAja, DANA, Jenius dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Sehingga munculnya bank digital juga disebut-sebut akan menjadi pesaing sengit bagi pelaku fintech. Namun menurut Paul, untuk beberapa hal, bank digital dianggap punya prospek yang lebih unggul dibandingkan fintech.
Sebab bank digital dinilai memiliki jangkauan yang lebih luas serta dukungan modal yang lebih besar. “Bank digital tentu mampu bersaing dengan fintech karena jangkauannya lebih luas dengan memanfaatkan jaringan yang sudah ada plus modal yang lebih perkasa. Itu sekaligus sebagi nilai plus," ujarnya.