Menhub dan Bos Pertamina Tinjau Pembangunan Kilang Minyak Tuban

30 November 2019 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur.  Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Adapun proyek GRR Tuban merupakan proyek pembangunan kilang minyak terintegrasi dengan petrokimia dengan kapasitas pengolahan 300 ribu barel per hari.
Pembangunan GRR Tuban dilakukan melalui kerja sama antara Pertamina dengan perusahaan Rusia, Rosneft Oil Company melalui pembentukan perusahaan joint venture bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRP&P)
"Pertamina memiliki 55 persen saham‎ PT PRP&P dan Rosneft 45 persen," jelas Nicke Widyawati di lokasi, Sabtu (30/11).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati meninjau Kilang Minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dia menambahkan, pembangunan GRR Tuban merupakan penugasan pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 807K/12/MEM/2016 tertanggal 3 Maret 2016 dan Perpres Nomor 56 Tahun 2018.
"Milestone pembangunan kilang dimulai dengan penandatanganan frame work agreement tanggal 26 Mei 2016 dan diharapkan selesai 2026," bebernya.
Menurut Nicke, kilang minyak ini akan menyerap 20.000 pekerja konstruksi dan 2.500 pekerja saat telah beroperasi. Dalam mencari pekerja, Pertamina mengutamakan warga lokal.
ADVERTISEMENT
"Nanti kapasitas pengolahan kilang minyak ‎mencapai 300 kbpd, produksi gasoline 14 juta liter per hari, produksi diesel 16 juta liter per hari dan total produksi petrokimia 4.250 ktpa," kata Nicke.