Menhub Mau Kereta Layang Jadi Tulang Punggung Transportasi di Medan

4 Januari 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhub Budi Karya saat memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun Kereta Api Medan, Sabtu (4/1). Foto: Rahman Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menhub Budi Karya saat memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun Kereta Api Medan, Sabtu (4/1). Foto: Rahman Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Jalur layang Kereta Bandara sepanjang 10,8 km telah beroperasi di Medan sejak 1 Desember 2019. Manfaatnya, waktu tempuh Bandara Kualanamu-Medan kian cepat, dari sebelumnya 45 menit kini hanya 28 menit.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jumlah penumpang langsung mengalami peningkatan 10 persen yakni pada Desember 2019 yang mencapai 50.360 penumpang. Sementara pada November 2019 jumlah penumpang hanya 48.719.
Atas peningkatan penumpang dan efisiensi waktu jalur layang, Menteri Perhubungan Budi Karya berharap pembangunan jalur layang itu bisa jadi tulang punggung transportasi di Medan.
“Ini bisa dijadikan backbone (tulang punggung) dan satu sarana utama di mana antarmoda bisa dilakukan di sini, di stasiun ini dan stasiun yang lain,” ujar Budi Karya di Stasiun Kereta Api di Medan, Sabtu (4/1).
Pembangunan rel layang kereta api Medan Foto: Septianda Perdana/Antara
Dengan melihat manfaat yang dari jalur layang di Medan, pihaknya berencana mengkaji kemungkinan pembangunan jalur layang stasiun kereta api di wilayah lain.
“Itu akan menjadi suatu rekomendasi yang akan kami buat menjadi suatu anchor rekomendasi angkutan massal di Medan,” ungkap Budi Karya
ADVERTISEMENT
Karena itu, menurut Budi Karya, dengan adanya moda transportasi baru ini masyarakat di Kota Medan diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi demi mengurai kemacetan
Sementara Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, beroperasinya jalur layang itu menjadi jalan untuk untuk mendorong perekonomian di Kota Medan.
“Setidaknya bisa menjadi nilai tambah untuk menarik investasi, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Musa Rajackshah menambahkan, keberadaan jalur layang ini juga menjadi bentuk dukungan kelancaran persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan digelar di Sumut pada 2024.
"Sejalan dengan persiapan menghadapi PON 2014 mendatang. Dengan begitu, kami lebih siap dalam mengatur transportasi para atlet atau tamu yang akan hadir di Sumut,” ujar Ijeck, sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT