Menhub Minta Tenaga Konstruksi Proyek Kereta RI Tak Melulu dari China

10 Oktober 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar udara progress pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Gambar udara progress pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Foto: Dok. KCIC
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan (Kemenhub)‎ meminta tenaga konstruksi proyek perkeretaapian di Indonesia tidak melulu dari China, khususnya dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang saat ini tengah berjalan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan pekerja konstruksi yang tak hanya dari 1 negara asing bisa membuat pengalaman dan ilmu yang didapat pekerja dalam negeri semakin banyak.
‎"Saya menyarankan bahwa tenaga itu kita berikan khusus tidak harus China, bisa Prancis, Jepang sehingga ada ilmu yang bertambah," ucapnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (10/10).
Foto udara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan PT KCIC. Foto: Dok. PT KCIC
Adapun tenaga kerja konstruksi dari asing bekerja di Indonesia, menurut dia, hal itu lumrah lantaran pekerja dalam negeri belum berpengalaman dalam inovasi proyek perkeretaapian. Diharapkan KCIC selaku operator kereta cepat bersedia mematuhi instruksi itu.
"Saya yakin orang-orang kita mampu beradaptasi dengan ilmu yang diketahui. Saya harapkan apa yang dilakukan KCIC juga demikian," tegas Budi Karya.
Dia menambahkan, pengelola proyek perkeretaapian yang bekerja sama dengan asing seperti KCIC dan PT MRT Jakarta diharapkan juga menyerap anak muda‎ Indonesia sebagai tenaga kerja sehingga banyak pekerja dalam negeri menjadi kompeten.
ADVERTISEMENT
"Harus diberikan kesempatan kepada orang-orang terbaik kita. Anak muda kita beri tugas itu," katanya.