news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menhub Optimistis MRT Jakarta Tak Akan Sepi seperti LRT Palembang

26 Maret 2019 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengantri memasuki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengantri memasuki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Warga Jakarta sudah resmi memiliki moda raya terpadu (MRT) atau Ratangga. MRT menambah deretan jenis transportasi umum yang ada di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebelum ada MRT, moda transportasi terbaru yang menggunakan basis rel juga sudah lebih dulu ada, yaitu Light Rail Transit (LRT) yang telah beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan. Sayangnya, LRT di sana sepi penumpang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan nasib MRT tidak akan seperti LRT Palembang. Hal ini terlihat dari jumlah warga Jakarta dan sekitarnya yang berkali-kali lipat dari masyarakat Palembang.
"Dengan antusiasme masyarakat, mudah-mudahan (MRT) banyak diminati. Populasi Jakarta ini 10 kali lipat dari Palembang. Saya tidak ada khawatirlah (MRT jadi sepi penumpang)," kata Budi Karya di Grand Sahid, Jakarta, Selasa (26/3).
Terkait tarif, Budi Karya mengatakan berapa pun tarif yang ditetapkan, agar bisa terjangkau oleh masyarakat. Dia juga meminta Pemda DKI Jakarta untuk memberikan promo naik MRT gratis dalam satu bulan seperti instruksi Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya juga minta ke DKI seperti instruksi presiden satu bulan ini digratiskan dulu atau kalau ada pembayaran kecil saja karena kita menggunakan tap, tetapi gratis. Katakanlah Rp 5 atau Rp 25 boleh, tapi gratis, supaya ada sosialisasi," kata Budi Karya.
Warga mengikuti uji coba publik pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Jakarta, Sabtu (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Budi Karya juga mengimbau masyarakat agar menjaga fasilitas MRT dengan sebaik-baiknya. Kata dia, jangan ada warga yang membawa makanan atau bergelantungan di dalam MRT seperti yang viral beberapa waktu belakangan.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta agar mengambil langkah-langkah supaya MRT tak bernasib seperti LRT Palembang dan Kereta Bandara yang sepi penumpang.
Agar kinerja MRT Jakarta optimal, menurut Tulus, perlu beberapa langkah strategis lainnya khususnya dalam hal rekayasa lalu lintas.
ADVERTISEMENT
"Pemprov DKI Jakarta dan manajemen MRT Jakarta, harus belajar atas kasus yang dialami Kereta Bandara dan LRT Palembang yang hingga kini belum optimal kinerjanya, karena masih minim penumpang," katanya.