Menhub Tak Akan Campuri Keputusan Garuda soal Boeing 737 MAX 8

28 Maret 2019 22:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA masih belum memutuskan bakal melanjutkan komitmen pemesanan Boeing 737 MAX atau tidak. Sebelumnya, Garuda berencana membatalkan pesanannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang menimbulkan banyak korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Sejak awal, Garuda Indonesia sendiri telah mengajukan pesanan Boeing 737 MAX 8 ini sebanyak 50 pesawat. Satu pesawat sudah tiba dan dipakai, sementara 49 sisanya bakal dikirim bertahap mulai 2020.
Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tidak akan mencampuri keputusan Garuda Indonesia terkait kerja sama bisnisnya dengan Boeing. Dia mengatakan, kalau pun Boeing bisa terbang lagi di Indonesia, baru pemerintah membuat aturannya agar keselamatan penumpang terjamin.
Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo (kiri), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah), dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Itu business to business, swasta dengan swasta. Pemerintah tidak ikut campur, kalau digunakan nanti, kita bikin regulasi," kata dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (28/3).
Hingga saat ini, Boeing 737 MAX 8 sendiri masih dilarang terbang sementara (grounded) menyusul kejadian kecelakaan di Ethiopia beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Kata Budi, pemerintah masih menunggu rekomendasi dari Otoritas Penerbangan Sipil Amerika Serikat atau Federal Aviation Administration (FAA) terkait nasib Boeing mengudara lagi yang bakal dikeluarkan April mendatang.
"Belum ada rekomendasi. Tergantung FAA," jelasnya.