Menkes: Anggaran Vaksin Corona Belum Masuk
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes ) Budi Gunadi Sadikin mengakui anggaran vaksin corona hingga saat ini belum masuk ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Meskipun pada dasarnya anggaran vaksin corona sudah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani .
ADVERTISEMENT
“Soal anggaran vaksin, benar, anggaran vaksin belum masuk,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (13/1).
Dia melanjutkan, diskusi dengan bendahara negara itu terus dilakukan mengenai anggaran vaksin corona . Termasuk terkait pos anggaran vaksinasi itu, apakah dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bendahara Umum Negara (BUN), atau melalui revisi anggaran.
“Tapi secara prinsipnya di rapat kabinet sudah kami diskusikan dan secara prinsip sudah disetujui Ibu Menkeu, bahwa anggaran vaksin pasti diberikan. Cuma modalitasnya dan mekanismenya seperti apa, nanti Kemenkeu yang akan putuskan, apakah lewat revisi anggaran, BA BUN, atau lewat program PEN,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyiapkan anggaran vaksin corona gratis lebih dari Rp 74 triliun di tahun ini. Anggaran ini meningkat dari sebelumnya yang sebesar Rp 54,4 triliun.
ADVERTISEMENT
"Sesudah presiden menetapkan bahwa vaksinasi akan dilakukan secara gratis, anggarannya bisa akan mencapai lebih dari Rp 74 triliun," kata Sri Mulyani dalam webinar Kaukus Perempuan Parlemen RI, Senin (4/1).
Alokasi vaksin corona gratis itu masuk dalam klaster kesehatan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang dianggarkan sebesar Rp 25,4 triliun. Namun anggaran kesehatan ini belum memasukkan sisa anggaran di tahun 2020 yang dialokasikan (earmark) sebesar Rp 47,07 triliun.
Menurut dia, anggaran kesehatan itu bukan angka yang kecil. Belum lagi pemerintah juga akan menyiapkan anggaran untuk imunisasi, sarana dan prasarana kesehatan, laboratorium, litbang, hingga bantuan iuran BPJS untuk Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja (PBPU-BP).
ADVERTISEMENT
"Ini untuk vaksinasi, belum kita bicara tentang masalah kesehatan yang lain yang harus kita tangani ini masih banyak sekali APBN kita," jelasnya.