Menkes Buka Peluang Vaksin Corona Mandiri, Tapi Baru Bisa di Akhir April

21 Januari 2021 11:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membuka peluang untuk perusahaan melakukan vaksin corona mandiri. Namun dia mengingatkan, vaksin bukanlah produk individualis, melainkan harus bisa diberikan ke seluruh golongan.
ADVERTISEMENT
“Karena saya yakin para CEO pasti ingin dapat akses lebih dulu dan Anda mampu untuk dapat itu (vaksin corona). Tapi tolong pikirkan seluruh rakyat Indonesia, karena enggak ada gunanya juga kalau kita disuntik yang lainnya tidak,” ujar Budi dalam webinar CEO Forum, Kamis (21/1).
Dia melanjutkan, pada prinsipnya vaksin corona bertujuan untuk melindungi diri sendiri dan orang sekitar, termasuk negara dan dunia. Selanjutnya, regulator juga terus berupaya agar vaksin bisa didistribusikan kepada masyarakat secara cepat, banyak, murah.
Budi juga menjelaskan, vaksin harus diberikan untuk segala golongan. Pemerintah pun berkomitmen untuk memberikan secara gratis ke masyarakat.
Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian menjalani pemeriksaan sebelum disuntik vaksin corona Sinovac, Rabu (20/1). Foto: Kemendagri RI
“Kalau ada teman-teman (CEO) yang ingin membantu, boleh. Tapi harus dipahami ketiga prinsip itu tadi,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Jadi apapun mekanismenya tadi, saya terbuka. Asal itu secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya, semurah-murahnya untuk rakyat Indonesia,” lanjut Budi.
Meski demikian, Budi memastikan jadwal masyarakat umum atau publik untuk vaksinasi baru dimulai akhir April atau Mei. Sebab yang didahulukan adalah tenaga kerja hingga pekerja layanan umum.
Adapun di Januari-Februari vaksinasi corona dijadwalkan untuk 1,4 juta tenaga kesehatan. Selanjutnya 17 juta pekerja layanan masyarakat di Maret-April, disusul 25 juta lansia setelahnya.
“Jadi mohon pengertiannya Bapak/Ibu, kita akan melakukan penyuntikan untuk publik di akhir April sama Mei. Tolong juga dipahami dan di-share ke teman-teman bahwa dijaga tahapannya. Kalau kita mau loncat, tolong pikirkan dampaknya ke teman-teman yang lain,” tambahnya.