Menkeu Usul Rombak Postur RAPBN 2024: Target Lifting Minyak Jadi 635 Ribu Barel

7 September 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merombak usulan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024. Lifting minyak diusulkan menjadi 635 ribu barel dari sebelumnya 625 ribu barel pada komisi VII DPR.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sri Mulyani juga mengusulkan harga minyak mentah (Indonesian Crude Price) atau ICP dari kesepakatan sebelumnya USD 80 per barel naik menjadi USD 82 per barel.
“Lifting minyak yang tadi disampaikan oleh pimpinan naik dari 625 ke 635 dari komisi VII yang menggambarkan kenaikan, tapi kami tentu dengan SKK Migas agar kita monitor delivery lifting minyak itu bisa-bisa terwujud pada angka 635.000 barel per hari, ” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Banggar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/9).
Sedangkan minyak mentah naik menjadi USD 82 per barel didorong dari keputusan Arab Saudi dan Rusia menahan produksi minyak. Selain itu, faktor yang menopang minyak mentah naik adalah kondisi perekonomian global.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani (keempat kanan) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kelima kanan) menerima berkas pandangan umum fraksi Demokrat dari anggota DPR Rizki Aulia R Natakusumah (kiri) saat Rapat Paripurna. Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
“Beberapa minggu terakhir, harga minyak melonjak hingga USD 90. Ini karena dari Saudi maupun Rusia memiliki komitmen menahan atau mengurangi jumlah produksi. bahkan pagi tadi akan ditahan sampai Desember, memasuki winter,” imbuhnya.
Sri Mulyani mengungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga membatalkan sewa minyak dan gas di Alaska sehingga berdampak pada sisi pasokan. Lalu, China juga sedang berupaya mengembalikan kondisi ekonomi yang cenderung melemah.
“Dua hal ini menunjukkan harga minyak ditentukan demand & supply prospek ekonomi besar. Tentu ada faktor geopolitik, tidak bisa dimasukkan modelling proyeksi,” imbuh Sri Mulyani.
“Dari seluruh asumsi dan sasaran pembangunan tidak ada perubahan, hanya ditambahkan komitmen menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem yang memang merupakan prioritas Pak Presiden pada rapat kabinet. Di sini kita sebutkan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem tahun 2024 adalah antara 0-1 persen,” sambungnya.
ADVERTISEMENT