Menlu Ajak Amerika Latin Perkuat Kerja Sama di Bidang Ekonomi Kreatif & Digital

14 Oktober 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian platform digital INA Access oleh Menlu RI Retno Marsudi (kiri) dalam INA Access (INA-LAC), yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (14/10). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian platform digital INA Access oleh Menlu RI Retno Marsudi (kiri) dalam INA Access (INA-LAC), yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (14/10). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri kembali menggelar Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (Indonesia-Latin American and the Caribean/INA-LAC). Dalam forum tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak Amerika Latin dan Karibia untuk memperdalam kerja sama pada industri ekonomi kreatif, ekonomi digital, dan konektivitas.
ADVERTISEMENT
Menurut Retno, ketiga hal tersebut merupakan solusi inovatif dan pendorong utama untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang sempat terdampak pandemi COVID-19.
"Bagi kedua kawasan kita, ekonomi kreatif berperan besar dalam meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kemiskinan. Industri kreatif juga terbukti punya daya tahan tinggi dan menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar selama pandemi. Pada saat yang sama, ekonomi digital juga berkembang," ujar Retno dalam INA-LAC Bussiness Forum 2021, Kamis (14/10).
Menurut Retno, teknologi digital dan informasi merupakan pendukung utama bagi kelangsungan bisnis. Di Indonesia, hal tersebut terbukti lewat lahirnya lebih dari 2.000 startup, termasuk 5 unicorn dan satu decacorn.
Peresmian platform digital INA Access oleh Menlu RI Retno Marsudi (kiri) dalam INA Access (INA-LAC), yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (14/10). Foto: Kemlu RI
Retno Marsudi mengatakan berdasarkan data McKinsey, Indonesia diproyeksikan bakal memiliki setidaknya 10 unicorn lagi dalam dekade mendatang.
ADVERTISEMENT
"Sektor-sektor ini memberikan banyak peluang bagi kerja sama kita untuk tumbuh lebih jauh dengan meningkatkan potensi kerja sama dalam perdagangan digital serta ekonomi kreatif," ujarnya.
Selain mengembangkan keterkaitan ekonomi regional yang lebih besar, Retno juga menilai bahwa Indonesia dan Amerika Latin perlu mengatasi tantangan dalam aspek konektivitas termasuk gangguan perdagangan yang disebabkan oleh kelangkaan kontainer.
Dalam kesempatan tersebut Retno juga mengajak kawasan Amerika Latin dan Karibia untuk kembali bersiap membuka border dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tidak hanya bagi perjalanan bisnis, Retno juga berharap pembukaan border akan segera berlaku bagi perjalanan wisata.