Menlu Sebut RI Siap Buka Border dengan Amerika Latin, Perdagangan hingga Wisata

14 Oktober 2021 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi di 20th Anniversary Durban Declaration. Foto: YouTube/MoFA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di 20th Anniversary Durban Declaration. Foto: YouTube/MoFA Indonesia
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) kembali menyelenggarakan Forum Bisnis Indonesia—Amerika Latin dan Karibia (Indonesia-Latin American and the Carribean/INA-LAC), untuk mendorong peningkatan nilai perdagangan dan investasi antar Indonesia dan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno L Marsudi mengatakan, setelah sempat tersendat lantaran adanya pandemi COVID-19, Indonesia kini bersiap membuka kembali pintu perdagangan dengan Amerika Latin serta Karibia.
“Berbagai tindakan pembatasan telah menghambat interaksi bisnis secara langsung dan mobilitas masyarakat. Namun kita harus membuka kembali border kita secara aman. Kita harus memfasilitasi koridor perjalanan bisnis dengan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Retno dalam INA-LAC Bussiness Forum 2021, Kamis (14/10).
Peresmian platform digital INA Access oleh Menlu RI Retno Marsudi (kiri) dalam INA Access (INA-LAC), yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Kamis (14/10). Foto: Kemlu RI
Menurut Retno, perjalanan bisnis merupakan salah satu cara untuk menghubungkan kembali (reconnect) dan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia. Retno bahkan mengusulkan, dalam jangka panjang fasilitas koridor perjalanan tersebut juga bisa diperluas untuk tujuan wisata.
ADVERTISEMENT
Sehingga tidak hanya perjalanan bisnis saja yang kembali difasilitasi, namun juga perjalanan wisata. Tetapi menurut Retno, hal tersebut bisa tercapai apabila Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia memiliki kesamaan standar dalam sertifikasi vaksin.
“Untuk mencapai ini, penting untuk melakukan mutual recognition terhadap sertifikat vaksin antara Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia,” ujarnya.
Adapun menurut Retno total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut tercatat senilai USD 8,5 miliar sepanjang 2020. Nilai ini naik 6,45 persen dibandingkan pada 2019 yang tercatat sebesar USD 7,75 miliar.