Menperin: Industri Otomotif hingga Tekstil Paling Terdampak Corona

6 April 2020 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di acara kick off anggaran 2020. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di acara kick off anggaran 2020. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona memukul banyak sektor dalam perekonomian. Tak terkecuali, dalam industri otomotif hingga tekstil yang kini meski 'gigit jari' sebab lesunya permintaan terimbas virus corona.
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, hampir semua sektor di industri memang sebetulnya nyaris semuanya terdampak. Untuk itu, pemerintah perlu segera memberikan perhatian lebih agar industri tak gulung tikar.
"Memang perlu diberikan perhatian lebih, di antaranya sektor otomotif, besi baja, pesawat terbang atau MRO, industri kereta api dan galangan kapal, industri semen, keramik, kaca, regulator, peralatan listrik dan kabel, industri elektronika dan peralatan-peralatan telekomunikasi, tekstil," ujar Agus dalam rapat bersama Komisi VI secara online, Senin (6/4).
Ilustrasi pedagang tekstil. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara, adapula beberapa sektor lainnya yang menurutnya terdampak secara moderat seperti industri petrokimia dan karet. Kendati demikian, industri petrokimia itu kini, kemudian mulai mengalihkan produksi ke produk yang memang tengah dibutuhkan di kondisi pandemi corona contohnya alat kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Khusus untuk industri petrokimia, mengalihkan produksinya ke alat-alat kesehatan yang dibutuhkan oleh kita semua untuk menangani COVID-19 ini," kata dia.
Ia melanjutkan, industri tekstil pun kini juga sudah mulai berinovasi agar bisa terus bertahan dengan mengalihkan produksi ke pembuatan masker dan alat pelindung diri (APD).
"Beberapa perusahaan tekstil sebenarnya sudah melakukan diversifikasi dari produk-produknya yang biasa produksi garmen, sekarang mereka secara besar-besaran memproduksi APD atau masker," pungkasnya.