Menperin Jamin Stok Gula, Terigu, hingga Minyak Goreng Aman 2 Bulan ke Depan

25 Maret 2024 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menunjukkan minyak goreng Minyakita yang dibelinyaa saat gerakan pangan murah di Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/2/2023). Foto: FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Warga menunjukkan minyak goreng Minyakita yang dibelinyaa saat gerakan pangan murah di Karadenan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/2/2023). Foto: FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan stok bahan baku industri makanan dan minuman (mamin) dalam keadaan aman, jelang Lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan mantan Menteri Sosial tersebut menyebut stok bahan baku industri seperti gula, minyak goreng, tepung, tepung terigu, jagung dalam keadaan aman hingga dua bulan ke depan.
“Dalam menghadapi bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini, pemerintah memastikan ketersediaan dari komoditas pokok seperti gula, minyak goreng, tepung, tepung terigu, jagung untuk industri makanan, bahan baku daging untuk industri dan secara umum stoknya aman dan saya bisa menyampaikan aman sampai dua bulan ke depan,” kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta pada Senin (25/3).
Selain bahan baku industri, Agus juga memastikan ketersediaan stok dan produksi air minum dalam kemasan selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
“Begitu juga air minum dalam kemasan yang produksinya sebesar 32,6 miliar liter per tahun, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebesar 32,5 miliar liter per tahun,” imbuh Agus.
ADVERTISEMENT
Agus bilang, industri mamin merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ilustrasi pabrik mie Foto: Antara/Zabur Karuru
Hal ini terlihat dari kontribusi sektor tersebut terhadap PDB industri nonmigas sebesar 39,10 persen dan menyumbang 6,55 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2023.
“Pada tahun 2023, industri makanan dan minuman mampu tumbuh positif sebesar 4,47 persen secara year on year. Sektor ini (juga) masih melanjutkan neraca dagang positif atau surplus di tahun 2023 sebesar USD 25,21 miliar, dengan nilai ekspor USD 41,70 miliar,” tutur Agus.
Selain itu, Agus bilang, penanaman modal di industri mamin juga masih diminati oleh para investor, realisasi investasi di sektor ini yang mencapai Rp 85,10 triliun pada tahun 2023. Dari sisi pertumbuhan, tahun ini, Kemenperin membidik pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sebesar 6,18 persen di 2024. Angka tersebut lebih tinggi dari realisasi industri tahun lalu yang sebesar 4,7 persen.
ADVERTISEMENT