Menperin Sebut Impor Garam Setahun Rp 1,5 T, Klaim Hasilkan Ekspor Rp 500 T

5 Oktober 2020 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (10/8). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (10/8). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai langkah Presiden Jokowi mengizinkan pelaku industri mengimpor garam berpotensi menghasilkan nilai tambah yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus, aktivitas impor yang semakin tinggi tersebut bisa semakin meningkatkan potensi ekspor di sektor industri.
Agus mengatakan, pada 2019 total garam impor mencapai USD 108 juta atau setara Rp 1,5 triliun. Dari impor tersebut, potensi ekspornya USD 37,7 miliar atau sekitar Rp 555,1 triliun.
"Nilai impor garam pada 2019, jumlahnya USD 108 juta total untuk kebutuhan industri. Namun, yang ingin kami sampaikan nilai impor garam ini memiliki nilai tambah yang luar biasa bagi industri itu sendiri, karena dengan mengimpor 108 juta dolar, industri pengguna garam ini telah berhasil catat nilai ekspor produk mereka USD 37,7 miliar," jelas Agus usai mengikuti ratas di Istana Negara, Senin (5/10).
Petani memanen garam di Kelurahan Pallengu, Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Agus Gumiwang mengklaim, potensi ekspor tersebut menjadi semakin lebih besar, lantaran adanya peningkatan kebutuhan garam untuk bahan baku industri setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kebutuhan garam untuk bahan baku industri pada tahun 2020 meningkat sebesar 6,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Terlebih, beberapa industri yang biasa menggunakan garam sebagai bahan baku, tercatat meningkatkan kapasitas produksinya. Beberapa di antaranya seperti PT Asahimas, Sulfindo, hingga Andalan Pulp & Paper.
"Ke depan kebutuhan garam industri akan semakin besar sejalan dengan pertumbuhan industri. Jadi bisa kita bayangkan betapa nilai tambah yang diberikan oleh hilirisasi dari penyerapan garam," pungkas Agus.