Menperin Sebut Pendidikan Vokasi Ampuh Tingkatkan Produktivitas Industri

18 September 2024 21:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Kemenperin
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Kemenperin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bonus demografi Indonesia harus mampu dimanfaatkan secara maksimal, utamanya untuk menciptakan produktivitas tenaga kerja di sektor industri. Menurutnya, salah satu cara yang yang efektif adalah melalui pendidikan vokasi.
ADVERTISEMENT
Saat ini, jumlah usia muda yang besar mencapai 67,5 persen dari total penduduk sebanyak 281,6 juta jiwa. Hal ini menjadi kekuatan Indonesia di mata dunia.
“Potensi ini dikenal sebagai bonus demografi yang harus dimanfaatkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan pengembangan inovasi untuk mendorong peningkatan daya saing nasional,” kata Agus saat peresmian gedung pendidikan SMK-Sekolah Menengah Analis Kimia (SMK-SMAK) Bogor, Rabu (18/9).
Agus menegaskan, seiring dengan adanya bonus demografi tersebut, Indonesia perlu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. “Kita semua tentu sepakat bahwa pendidikan adalah pondasi utama untuk kemajuan suatu bangsa. Dan, penyelenggaraan pendidikan vokasi menjadi aspek penting dalam upaya penyediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten,” jelasnya.
Menurut Agus, pembangunan fasilitas pendidikan juga langkah tepat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM industri di Indonesia. “Saya merasa bangga dan bahagia dengan telah diselesaikannya pembangunan gedung pendidikan SMK-SMAK Bogor. Ini adalah momen penting yang tidak hanya menandai beroperasinya fasilitas pendidikan yang baru, tetapi juga menjadi simbol komitmen kita bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia,” papar Menperin.
SMK-SMAK Bogor. Foto: Kemenperin
SMK-SMAK Bogor merupakan unit pendidikan vokasi milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Menurutnya, prestasi yang dimiliki SMK-SMAK Bogor yakni mempertahankan predikat sebagai SMK dengan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) terbaik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
“Bahkan, lulusan dari SMK-SMAK Bogor ini sebesar 95 persennya langsung terserap kerja di perusahaan industri. Prestasi ini yang harus tetap kita pertahankan,” ujar Menperin.
Adapun gedung baru SMK-SMAK Bogor berdiri di atas lahan seluas 35 ribu meter persegi dengan total luas bangunan mencapai 17 ribu meter persegi, tiga kali lipat dari luas bangunan SMK-SMAK Bogor yang lama. Gedung baru ini mampu menampung hingga 1.600 siswa atau bertambah 1,5 kali lipat dari daya tampung sebelumnya.
“Ini merupakan bukti nyata dari tekad dan upaya Kemenperin dalam menyediakan fasilitas pendidikan vokasi yang layak dan berkualitas,” ujar Agus. Diharapkan, melalui gedung baru ini akan menjadi pusat pendidikan vokasi yang akan membentuk generasi penerus bangsa yang terampil, kompeten, dan siap menghadapi tantangan global," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menperin juga menyampaikan, pembangunan gedung dan fasilitas pendidikan SMK SMAK Bogor ini merupakan investasi yang sangat berharga. Apalagi gedung pendidikan baru ini mengusung konsep yang ramah lingkungan serta memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap.
“Kita berharap siswa-siswa di SMK-SMAK Bogor tidak hanya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, namun juga menjadikan lulusan SMK SMAK Bogor sebagai tenaga kerja yang berkarakter dan berwawasan global sehingga akan terus berdaya saing di dunia kerja yang semakin kompetitif,” imbuhnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan mengemukakan, sejak berdiri tahun 1950 sampai tahun 2023, SMK-SMAK Bogor (SMAKBO) telah menghasilkan 8.732 lulusan yang pada saat wisuda rata-rata sudah diserap lebih dari 90 persen. Pada bulan November nanti, akan diwisuda lulusan tahun 2024 sebanyak 248 orang, di mana 73 persen di antaranya sudah terserap dan dipesan oleh industri.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, lulusan SMAKBO telah tersebar di berbagai industri serta lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan baik di dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.
Masrokhan menambahkan, upaya pengembangan SMK SMAK Bogor merupakan bagian dari strategi Kemenperin dalam menyiapkan SDM kompeten yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. “Kami menyadari permasalahan rendahnya produktivitas karena terbatasnya SDM yang kompeten sesuai kebutuhan industri, merupakan salah satu isu penting terkait pengembangan industri yang harus di selesaikan,” tuturnya.