Menperin Sebut Terpuruknya Industri Otomotif Turut Pengaruhi Industri Kecil

19 Mei 2021 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di acara kick off anggaran 2020. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di acara kick off anggaran 2020. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi corona membuat mayoritas industri terpuruk, tidak terkecuali industri otomotif. Alasan itu membuat pemerintah membuat program relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
ADVERTISEMENT
"Itu (program) untuk mendukung agar industri otomotif kita bisa segera bangkit kembali. Karena memang sebelum kita mengeluarkan policy relaksasi PPnBM untuk sektor otomotif. Sektor otomotif itu yang paling berat. Paling terpuruk. Itu yang menghadapi pandemi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat kunjungan di SMK-SMKTI Yogyakarta, Rabu (19/5).
Di sisi lain, Agus menjelaskan bawah industri otomotif selama ini memberikan kontribusi yang tinggi pada PDB manufaktur. Dengan terpuruknya industri otomotif, industri kecil lainnya pun turut terdampak.
Sejumlah kendaraan terparkir di Pabrik GMI di Jonggol. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Dia (otomotif) punya industri pendukung di belakangnya itu luar biasa besar banyaknya. Bahan kaca, kulit, komponen, karet, sparepart dan itu banyak melibatkan UKM. Luar biasa luasnya mata rantai dari industri atau sektor otomotif ini. Sehingga memang kita perlu memberikan perhatian khusus," katanya.
ADVERTISEMENT
Upaya lain dengan memberikan relaksasi pada sektor properti juga merupakan upaya menyelamatkan industri kecil lainnya.
"Di dunia atau sektor properti itu, industri pendukung di bawahnya, di belakangnya banyak sekali. Kaca, keramik, semen, baja, kayu, dan lain-lain. Jadi multiplayer effect-nya luar biasa besar. Ini policy-policy mikro yang kita lihat-lihat per sektor ini yang kita cari," pungkasnya.