Mentan Amran Pastikan Petani Dapat Pupuk Subsidi: Saya Pertaruhkan Jabatan

7 Mei 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat apel siaga alsintan di Markas Komando Daerah Militer III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (7/5/2024). Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat apel siaga alsintan di Markas Komando Daerah Militer III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (7/5/2024). Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pasang badan, memastikan pupuk subsidi tersalurkan petani. Amran yang menggantikan Syahrul Yasin Limpo akibat korupsi itu bahkan mempertaruhkan jabatannya sebagai Menteri Pertanian.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi jangan sakiti rakyat, jangan sakiti Petani. Yang coba-coba berbuat curang aku pastikan izinnya dicabut. Dan aku pertaruhkan jabatan saya," kata Amran saat apel siaga alsintan di Markas Komando Daerah Militer III Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (7/5).
"Kenapa? Kami yang memperjuangkan mati-matian. Tahu, Bapak Ibu, tidak mudah 5 bulan kami perjuangkan nasib petani. Alhamdulillah, Bapak Presiden setuju (alokasi ditambah). Presiden kita sudah begitu baik pada kita," sambungnya.
Pemerintah telah menetapkan tambahan alokasi pupuk subsidi menjadi Rp 28 triliun, atau naik 100 persen. Dengan begitu, total pupuk yang tersedia menjadi 9,55 juta ton dari yang mulanya hanya 4,5 juta ton.
Untuk memastikan tidak ada penyelewengan penyaluran pupuk subsidi, Mentan mengajak berbagai pihak untuk mengawasi jalannya pendistribusian pupuk subsidi. Dirinya tidak mau penyaluran pupuk terhambat oleh kenakalan distributor, pengecer maupun pihak tertentu yang dapat merugikan petani dalam berproduksi.
ADVERTISEMENT
"Kalau nanti ada yang mempersulit lapor ke wartawan biar cepat sampai ke saya. Sampaikan ke wartawan ada yang nakal dari distributor maupun pengecer. Semua harus berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan," ujarnya.
Amran mengaku setiap hari dirinya melakukan monitoring baik melalui kegiatan di lapangan maupun membaca informasi lewat media. Dia tidak ingin kecolongan dengan praktik kotor para distributor yang menyalahgunakan penjualan dan berujung pada kerugian.
"Setiap hari aku monitor lewat media, kalau ada keluhan langsung aku kirim ke direktur, kirim ke kadis, kemudian ke bupati atau gubernur. Jadi, pupuk ini harusnya sudah selesai karena tambahannya 2 kali lipat," katanya.