Mentan Amran: RI Bisa Impor 5 Juta Ton Beras di 2024 Imbas El Nino

13 November 2023 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Amran Sulaiman ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (27/10/2023).  Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (27/10/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memperkirakan pemerintah bakal mengimpor sebanyak 5 juta ton beras di tahun 2024. Angka impor beras tersebut naik dibandingkan tahun 2023 sebanyak 3,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
Amran menyampaikan, data produksi beras diprediksi sebanyak 30 juta ton tahun 2023, turun 1 juta ton dibandingkan produksi beras 2022 sebanyak 31 juta ton.
Ia menuturkan, penurunan produksi beras tersebut akibat ancaman El Nino dan potensi krisis pangan dunia, seperti konflik geopolitik serta beberapa negara produsen mulai menyetop ekspor beras.
“Tahun ini Indonesia memutuskan untuk impor 3,5 juta ton beras dan berpeluang mencapai 5 juta ton tahun 2024. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya khusus percepatan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional,” kata Amran dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Senin (13/11).
Amran menggambarkan kondisi Indonesia sempat mengalami swasembada beras, namun dengan penurunan produksi beras, Indonesia terpaksa melakukan impor. Sederet tantangan semakin kompleks dan turut mempengaruhi potensi krisis pangan dunia.
ADVERTISEMENT
“Kondisi ini memaksa kita impor sebanyak 3,5 juta ton untuk cadangan pangan pemerintah. Kondisi ini tentunya berbahaya bagi ketahanan pangan dan ketahanan negara kita,” tuturnya.
Di sisi lain, Amran menjelaskan permintaan pangan meningkat pasca pandemi COVID-19 sehingga harga semakin mahal dan berpotensi mengancam stabilitas sosial, ekonomi dan politik Indonesia.
Beras impor asal Kamboja tiba di Gudang Bulog Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
Dalam mengantisipasi penurunan produksi beras, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada optimalisasi internal anggaran dengan total Rp 1 triliun, serta mengusulkan anggaran belanja tambahan (ABT) 2023 senilai Rp 5,83 triliun. Dari dana optimalisasi anggaran Rp 1 triliun, sebesar Rp 934 miliar dialokasikan untuk Ditjen Tanaman Pangan.
“Optimalisasi realokasi anggaran dan ABT tersebut dilakukan untuk mendukung upaya khusus percepatan tanam peningkatan produksi padi dan jagung,” imbuh Amran.
ADVERTISEMENT
Kementan mencatat realisasi pagu anggaran mencapai Rp 9,66 triliun hingga 10 November 2023. Sisa pagu anggaran mencapai Rp 5,16 triliun hingga akhir tahun 2023.