Mentan Ingin Fokus Dorong Mekanisasi Pertanian di 2021

18 November 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan petani mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (6/10/2020). Foto: ARDIANSYAH/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dan petani mengoprasikan mesin pemotong padi saat panen raya di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Lampung, Selasa (6/10/2020). Foto: ARDIANSYAH/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ingin upaya meningkatkan sektor pertanian dibarengi dengan mengikuti perkembangan teknologi. Ia menegaskan, hal tersebut harus segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Pendekatan mekanisasi, pendekatan teknologi sudah tidak bisa lagi kita tunda. Saya berharap 2021 saya akan fokus mendorong itu,” kata Syahrul saat acara Jakarta Food Security Summit 5 secara virtual, Rabu (18/11).
Syahrul mengungkapkan, keinginan tersebut juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Syahrul menjelaskan dalam sektor pertanian saat ini tidak boleh hanya fokus persiapan tanam hingga panen saja. Langkah yang juga harus dilakukan adalah mengolah hasil pertanian setelah panen. Ia mencontohkan di tanaman padi setelah panen masih bisa dimanfaatkan lagi.
“Dari padi kita urai sekamnya, dedaknya, menir. Kemudian ada batangannya jeraminya. Jerami bisa jadi piring kan, menirnya bisa jadi bedak,” ujar Syahrul.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) saat kunjungan kerja, di Desa Bayurlor, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (6/6). Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Syahrul mengakui proses tersebut memang tidak mudah. Sehingga diperlukan partisipasi semua pihak terkait dalam menjalankannya. Selain itu, usai panen harus dimaksimalkan juga saat masuk ke industri.
ADVERTISEMENT
“Sesudah pasca panen kita masih bicara pengolahan industrinya. Tentu saja katakan lah kalau padi masuk dengan penggilingan beras giling kualitas pertama masuk premium dan keluarannya bisa menjadi packaging, punya daya tahan termasuk sayur-sayuran kemudian kita atur,” ungkap Syahrul.
“Tapi di balik itu memang muara akhir harus ada pasar dan di sini lah posisi Kadin dan sektor swasta akan sangat penting harus bersama-sama dengan kami,” tambahnya.