Mentan ke Anak Buahnya: Kerja di Kementan Berat, Gak Usah Cari Muka
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan menjadi pejabat di Kementan punya tugas berat karena harus memastikan ketersediaan pangan untuk 260 juta masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, dia ingin para pegawai Kementan serius kerja keras. Menurut dia, menjadi pegawai Kementan harus percaya diri. Bagi yang tidak percaya diri, dia menilai tidak tepat mengisi jabatan.
Syahrul juga tidak ingin anak buahnya cari muka di depannya. Hal itu disampaikannya dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2020 secara virtual, Senin (13/7).
"Saya mau jajaran saya, kau yang rencanakan, kau yang tanggung jawab, kau yang mengambil ini. Enggak usah cari muka di depan saya, enggak perlu. Karena itu ketersediaan pangan menjadi satu hal yang sama. Kita punya feel yang sama, kita punya cita-cita yang sama, ini harus tercapai," kata Syahrul.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan, ini bahkan menyinggung bahwa pejabat yang seperti itu tidak pantas mengolok-olok jabatannya sendiri.
Akan tetapi, Syahrul tidak menyebut pejabat mana yang dia sindir. Dia juga tidak menjelaskan tugas apa yang dimaksud. Dia minta Sekretaris Jenderal Pertanian evaluasi pejabat yang seperti itu.
"Kalau ada orang yang ragu, maka dia sebenarnya mundur sebelum bertanding. Orang-orang ini tidak tepat dipakai dalam suasana seperti ini Pak Sekjen, apalagi mengolok-olok dengan jabatan yang dia miliki, mengolok-olok pada dirinya sendiri, saya nggak suka yang seperti itu. Kalau ada pejabat yang tidak menjadi harapan, evaluasi Pak Sekjen segera, tidak ada alasan. You become what you think. Kalau nggak bisa, pasti nggak bisa lah," terangnya.
ADVERTISEMENT
Syahrul juga mengingatkan bawahannya mulai dari eselon I dan eselon II agar rajin turun lapangan, mengecek lahan pertanian di daerah-daerah. Bahkan dia menegaskan tidak ada hari libur di masa pandemi virus corona .
"Saya berharap disiplin pada aturan yang ada. Sekjen (Sekretaris Jenderal) saya berharap tidak ada Minggu (bagi) seorang Dirjen ini yang tidak ke lapangan terutama untuk ngecek yang beberapa bulan terakhir. Tidak ada Minggu yang eselon II hanya di Jakarta. Orang mah ke daerah lihatlah apa yang ada," katanya.