Mentan Klaim Stok Bawang Putih Aman, Jika Impor dari China Disetop

3 Februari 2020 19:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Dampak virus corona terhadap perekonomian terus meluas. Kali ini mencuat opsi penghentian impor bawang putih dari China, mengingat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan virus corona sebagai darurat global.
ADVERTISEMENT
Selama ini, hampir seluruh kebutuhan bawang putih Indonesia dipenuhi dengan impor dari China. Pada 2019 lalu, realisasi impor bawang putih sebesar 465,34 ribu ton atau senilai USD 529,97 juta. Angka itu menurun dari 2018, yang sebesar 580,85 ribu ton atau senilai USD 493,78 juta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan, pasokan bawang putih dalam negeri cukup tersedia jika impor dari China dihentikan sementara.
"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insya Allah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Senin (3/2).
Selain dari panen lokal, ia menyampaikan bahwa masih terdapat persediaan dari impor pada tahun 2019. "Karena impor yang kemarin pun masih punya cadangan menurut hitungan kami. Mestinya tidak perlu terjadi kelangkaan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan Kementerian Perdagangan agar harga pangan lainnya juga tetap stabil.
Tim Satgas Pangan melakukan sidak meninjau harga bawang putih di Pasar Tanjung Jember. Foto: Antara/Seno
"Ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai. Jadi sambil kami siapkan panen lokal kami masuki pasar-pasar kebutuhan masyarakat kita. Kami memang men-delay impor, tapi tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," katanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menambahkan masih terdapat 60.000 ton bawang putih sisa impor 2019.
Ia menyampaikan, kebutuhan bawang putih secara nasional rata-rata mencapai 45 ribu ton per bulan. Artinya kebutuhan bawang putih di dalam negeri masih dapat terpenuhi seraya menunggu panen lokal pada Maret mendatang.
Ia mengemukakan pada Maret nanti terdapat lahan sekitar 6.000 hektar bakal mengalami panen bawang putih di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
"Bulan maret ini ada panen cukup luas, lebih dari 6.000 hektar bawang putih. Kalau 6.000 hektar rata-rata hasilnya 10 ton per hektar, itu sudah 60.000 ton," ucapnya.
Harga bawang putih di Pasar Senen, Jakarta Pusat, mulai merangkak naik dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Sementara itu komoditas lain yang mengalami kenaikan yakni cabai rawit merah yang menembus Rp 90.000 per kilogram, dibandingkan Desember 2019 sekitar Rp 50.000 per kilogram.