Mentan Siapkan Strategi Antisipasi Dampak La Nina

26 Oktober 2020 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (kiri) saat melakukan kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat. Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (kiri) saat melakukan kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat. Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi ancaman La Nina. Menurut dia, La Nina bisa menimbulkan ancaman banjir, longsor, sampai gejala hama yang menggangu aktivitas tanam sampai panen.
ADVERTISEMENT
Syahrul mengungkapkan langkah pertama untuk memitigasi dampak la nina adalah mapping wilayah rawan banjir. Setiap daerah mapping-nya berbeda karena ada zona merah, kuning, dan hijau terkait potensi banjir.
"Pasti sudah terbiasa dengan banjir, terbiasa dengan curah hujan yang banyak, kita sudah tahu oh ini daerah langganan banjir. Apa yang dilakukan daerah merah seperti apa, disiapkan. Koordinasi sistemnya disiapkan, sarana pendukungnya disiapkan. Bahkan mungkin ada emergency banjir yang dipersiapkan untuk hal-hal seperti ini," kata Syahrul saat webinar yang digelar Kementan, Senin (26/10).
Langkah kedua antisipasi La Nina adalah early warning system. Dalam strategi kedua ini, Syahrul meminta semua wilayah rutin memantau informasi dari BMKG. Syahrul juga membentuk brigade yang diturunkan untuk membantu dalam kondisi saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kemudian yang ketiga brigade La Nina harus siap setiap saat mulai dari sekarang. Brigade harus ada dan tanam, brigade panen juga harus ada, serap gabah melalui kostraling harus dilakukan,” ujar Syahrul.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan ke Sukabumi, Jawa Barat. Foto: Kementan RI
Syahrul mengungkapkan strategi berikutnya adalah pompanisasi in-out dari sawah. Hal itu harus dilengkapi dengan rehab jaringan irigasi tersier atau kwarter. Ia berpesan jangan sampai padi yang mulai berisi tergenang air.
"Lima, gunakan benih tahan genangan yaitu inpara 1 sampai 10, inpari 29, inpari 30, Ciherang, dan lain-lain yang sudah teruji," katanya.
Selanjutnya Kementan mendorong asuransi usaha tani atau padi. Syahrul menuturkan langkah ini sebenarnya sudah menjadi kegiatan rutin yaitu bantuan benih gratis yang sudah harus disiapkan.
"(Ketujuh) panen, pengeringan harus dipersiapkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT