Mentan soal Jokowi Larang Ekspor Beras: Ketersediaan dalam Negeri Diutamakan

29 Agustus 2022 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat Komisi IV DPR.  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat Komisi IV DPR. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak pesanan beras dari Arab Saudi sebesar 1.000 ton dan China sebesar 2,5 juta ton.
ADVERTISEMENT
Syahrul mengatakan ketersediaan beras dalam negeri menjadi prioritas arahan Jokowi. Apabila stok beras aman, Indonesia baru bisa mengekspor.
“Presiden Jokowi mengarahkan ketersediaan dalam negeri harus diutamakan. Kalau kita merasa aman, baru kita ekspor,” ujar Syahrul kepada wartawan usai rapat Komisi IV DPR, Senin (29/8).
Sebelumnya, Jokowi mengingatkan untuk tetap waspada terhadap ancaman krisis pangan. Menurutnya, masih ada peluang dalam kondisi krisis yang sedang dihadapi.
“Di sisi lain negara lain kekurangan pangan kita justru dinyatakan sudah swasembada beras dan sistem ketahanan pangan kita sudah, kita harus waspada, hati-hati iya, tapi jangan memunculkan sebuah pesimisme, ini sekali lagi yang saya gak mau,” kata Jokowi saat pidato dalam acara Kadin di Jakarta Timur, Selasa (23/8).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengajak masyarakat tetap percaya kalau pemerintah bisa menghadapi krisis pangan. Peluang ini menurut Jokowi dapat dibuktikan dari banyaknya negara yang membutuhkan pasokan beras dari Indonesia.
Kemarin dari China minta beras 2,5 juta ton, Saudi minta 1000 ton beras, saat ini kita belum berani, kita stop dulu, tapi begitu produksi melompat karena bapak ibu ke situ bisa saja kita terjun ke situ dengan harga yang sangat baik,” ungkap Jokowi.
Jokowi melanjutkan, “harus tetap optimis karena dalam setiap kesulitan ada peluang di situ, pasti. Dalam kondisi sesulit apa pun pasti ada peluang dan yang bisa menggunakan peluang itu adalah entrepreneur, wirausahawan bapak, ibu sekalian, nggak ada yang lain”.