Menteri Edhy Bakal Tinjau 3 Kapal Vietnam Pencuri Ikan di Pontianak

8 Januari 2020 19:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengamati suasana Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Senin (28/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo akan meninjau tiga kapal berbendera Vietnam yang diamankan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak, Kalimantan Barat. Peninjauan bakal dilakukan besok, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ketiga kapal asing ini kedapatan telah mencuri ikan di perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau, pekan lalu. Saat ini, ketiga kapal dan seluruh kabin telah berada di Pontianak.
"Ketiga kapal tersebut masing-masing bernomor: KG 95118 TS dengan jumlah awak kapal sebanyak 5 orang; KG 94629 TS, dengan jumlah awak kapal sebanyak 18 orang; dan KG 93255 TS, jumlah awak kapal sebanyak 13 orang," kata Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP Agung Tri Prasetyo dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1).
Namun, sebelum meninjau kapal beserta awaknya yang ditangkap, Menteri Edhy akan terlebih dulu menggelar konferensi pers bersama Asops KASAL, Kakor Polairud, Deputi Ops Lat Bakamla, dan Direktur HPK Kementerian Luar Negeri.
Kementrian Kelautan dan Perikanan menangkap kapal illegal fishing berbendera Vietnam dan Malaysia. Foto: Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tak hanya itu, Menteri Edhy beserta rombongan juga dijadwalkan akan melihat secara langsung penangkaran ikan arwana di Jalan Kemuning, Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya dan selanjutnya berkunjung ke tambak udang di Kuala Secapah, Mempawah Hilir.
ADVERTISEMENT
Sebelum besok ke Pontianak, hari ini Edhy mendampingi Presiden Joko Widodo menemui ratusan nelayan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa Natuna, Kabupaten Natuna.
"Presiden dan KKP ingin memastikan bahwa SKPT yang telah beroperasi setelah menjalani masa pembangunan selama kurang lebih empat tahun tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh para nelayan dan menjadi pusat ekonomi baru, utamanya untuk sektor kelautan dan perikanan di Natuna," tutur Agung.
SKPT Selat Lampa mulai beroperasi pada Oktober 2019 lalu. Presiden berharap agar para nelayan dapat mengelola fasilitas tersebut dengan baik dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi optimalisasi potensi perikanan di daerah setempat.