Menteri ESDM Akui RI Rugi Besar Akibat Tambang Ilegal yang Punya ‘Backingan’

30 November 2022 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengakui kasus tambang ilegal yang diungkap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, menyeret Indonesia mengalami kerugian yang besar.
ADVERTISEMENT
“Iya itu sedang kita inventarisir (jumlah tambang ilegal yang ribuan), makanya itu negara hilang banyak,” kata Arifin saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (30/11).
Arifin mengatakan, Kementerian ESDM saat ini sedang menindaklanjuti kasus penambangan ilegal yang disebut Gibran punya backing-an. Pihaknya akan mengirimkan inspektur tambang yang akan mengevaluasi perizinan penambangan ilegal tersebut.
“Nah ini lah, izin-izin itu dulu dari mana. Kita nanti mau kirim inspektur tambang ke lokasi dan juga kita akan mengevaluasi review izin-izin itu dulu bagaimana,” ujarnya.
Arifin menyebut, pertambangan seharusnya memiliki izin terlebih dahulu sesuai persyaratan yang ada. Apabila tambang ini tidak berizin, berarti ada pelepasan tanggung jawab.
“Kan seharusnya izin itu kan melalui satu proses yang harus memenuhi persyaratan ya. Terus kenapa sampai ada pembiaran,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Twitternya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming membenarkan adanya backingan tersebut. Putra Presiden Jokowi itu juga mengatakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa kali mengadu kepadanya.
“Ya pak. Ini bupati juga beberapa kali mengeluh ke saya. Backingannya ngeri,” cuit Gibran dalam akun Twitternya.
Adapun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mengusut maraknya aktivitas penambangan galian C ilegal di wilayah Jawa Tengah. Ganjar menuturkan, pihaknya mengadakan rapat bersama KPK membahas persoalan itu.
Ganjar menjelaskan, sebenarnya Jawa Tengah sudah membentuk Satgas Puser Bumi untuk memberantas aktivitas itu. Namun menurutnya, hal itu tidak berjalan dengan baik. Ia juga mengamini, adanya beking besar di balik suburnya aktivitas tambang galian C ilegal di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT