Menteri ESDM Bakal Rapat Senin Depan Bahas Syarat Insentif Konversi

28 Juli 2023 19:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Contoh motor konversi listrik, Jumat (28/7/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Contoh motor konversi listrik, Jumat (28/7/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri ESDM Arifin Tasrif bakal membahas revisi persyaratan penerima insentif kendaraan listrik Senin (28/7). Pasalnya, program konversi motor listrik sepi peminat.
ADVERTISEMENT
Di mana, penyerapannya belum ada 5 persen di semester I 2023. Padahal di tahun ini, pemerintah menargetkan adanya 50 ribu motor bbm yang terkonversi menjadi motor listrik
"Akan kita bahas Senin, kita akan perluas," kata Arifin kepada awak media di kantornya, Senin (28/7).
"Kita evaluasi dulu, yang sekarang bagus nggak. Kalau kurang, apa alternatifnya yang lebih bagus," imbuhnya.
Secara rinci, sampai 27 Juli 2023 baru ada 4.578 pemohon di platform digital Kementerian ESDM. Mayoritas atau sekitar 95 persennya berlokasi di wilayah Jawa.
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di ICE BSD, Rabu (12/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Lebih lanjut, Arifin menyebut harga konversi motor berkisar Rp 7,5 juta hingga Rp 8 juta per motor. Harga tersebut jauh lebih murah karena sudah disubsidi Rp 7 juta.
ADVERTISEMENT
"Harganya itu sekitar Rp 7,5 Rp 8 jutaan, nanti baterainya itu akan didukung," terang dia.
Menurut Arifin, satu motor membutuhkan waktu konversi sekitar 48 menit dengan dua montir. Adapun hingha saat ini terdapat 8 bengkel yang bisa mengkonversi 35 ribu kendaraan per tahun.
Kriteria Pemilik Motor
Kriteria motor: