Menteri ESDM Minta Masyarakat Hemat Energi: Kita Sulit Mendapatkannya

2 Maret 2024 12:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak sumur Infill Carbonate dan Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak sumur Infill Carbonate dan Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meminta masyarakat agar senantiasa hemat energi karena saat ini sumber daya sudah semakin sulit didapat.
ADVERTISEMENT
Arifin mewaspadai pengendalian produksi oleh para produsen minyak mentah dunia. Hal ini bisa membuat harga komoditas tersebut terus terkerek naik, saat ini sudah mencapai USD 80 per barel.
"Kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi, jangan gunakan energi apabila tidak perlu karena kita juga sulit mendapatkannya," tegasnya saat Peresmian Tajak Sumur Infill dan Clastic di Blok Cepu, Bojonegoro, Jumat (1/3).
Dia menyebutkan, Indonesia menghadapi tantangan di sektor minyak karena produksi di dalam negeri semakin menurun, sementara permintaan semakin meningkat apalagi di sektor transportasi.
Dengan begitu, Indonesia kini bergantung pada impor minyak mentah dan BBM. Akibat pengetatan produksi dunia, kata Arifin, Indonesia Crude Price (ICP) semakin naik yang bisa mengancam neraca perdagangan.
ADVERTISEMENT
"Produsen-produsen minyak dunia itu melakukan pengendalian produksinya, sehingga harganya itu berada di level di atas USD 80 dari sebelumnya USD 45-70 (per barel)," ungkap Arifin.
Meski demikian, Arifin sudah meminta PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan BBM, baik itu nonsubsidi dan subsidi, hingga Juni alias akhir semester I 2024.
Kepada Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, Arifin mengatakan upaya menahan kenaikan harga BBM ini demi kelancaran aktivitas masyarakat.
"Kita masih menahan agar BBM tidak naik, terutama pada semester awal 2024 ini. Enggak boleh naik, Pak Wiko, jadi supaya aktivitas masyarakat tidak terganggu," ucapnya.
Menurutnya, ditahannya harga BBM oleh pemerintah bertujuan untuk menstabilkan kondisi pasca Pilpres 2024, terutama di tengah masih mahalnya harga beras yang dikeluhkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini perlu kebersamaan kita, bagaimana kita bisa saling mendukung. Pemerintah jaga harga, masyarakat kita minta penghematan energi," pungkas Arifin.
Sebelumnya, Rusia melarang ekspor bensin atau BBM selama enam bulan ke depan, yang dimulai pada 1 Maret 2024. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga tetap stabil di tengah meningkatnya permintaan dari konsumen dan petani.
Dikutip dari Reuters, Rabu (28/2), larangan tersebut pertama kali dilaporkan oleh RBC Rusia, dikonfirmasi oleh juru bicara Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, orang yang ditunjuk Presiden Vladimir Putin untuk sektor energi Rusia.
RBC, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Perdana Menteri Mikhail Mishustin telah menyetujui larangan tersebut setelah Novak mengusulkannya dalam surat tertanggal 21 Februari.
ADVERTISEMENT
Produk minyak dan gas merupakan ekspor terbesar Rusia dan menjadi sumber utama pendapatan negara tersebut sebesar USD 1,9 triliun. Rusia juga bekerja sama dengan Arab Saudi untuk menjaga harga tetap tinggi sebagai bagian dari kelompok OPEC+.
Rusia bahkan sudah mengurangi ekspor minyak dan bahan bakarnya sebesar 500.000 barel per hari untuk mendorong kenaikan harga.