Menteri ESDM Minta PLN Evaluasi Sistem Jaringan hingga Manfaatkan Smart Grid

23 November 2020 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PLN memperbaiki menara sutet miring di Jalan Arif Rahman Hakim, Beji, Depok, Jumat (6/12).
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN memperbaiki menara sutet miring di Jalan Arif Rahman Hakim, Beji, Depok, Jumat (6/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui sektor kelistrikan masih sering mengalami gangguan pemadaman seperti saat terjadinya pohon tumbang. Kondisi tersebut tentu meresahkan para pelanggan listrik. Untuk itu, Arifin sudah meminta PLN untuk memperbaiki pelayanannya.
ADVERTISEMENT
“Ini beberapa kali memang terjadi tumbangnya pohon, tumbangnya pembangkit. Nah kami sudah minta kepada PLN untuk mengevaluasi kembali sistem jaringannya,” kata Arifin saat rapat bersama Komisi VII DPR, Senin (23/11).
Arifin mengatakan di negara-negara maju khususnya di Eropa sudah banyak yang menggunakan teknologi smart grid. Ia menjelaskan teknologi tersebut bisa mengatur secara otomatis apabila terjadi gangguan pasokan listrik.
“Di mana smart grid ini akan mengatur secara otomatis apabila terjadi kekurangan pasokan maka diisi oleh sumber-sumber pasokan yang lain. Sehingga tidak terjadi interupsion power suply yang sangat fatal apalagi berjam-jam,” ujar Arifin.
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Arifin mengungkapkan sebenarnya sudah berkomunikasi dengan Finlandia terkait penggunaan smart grid. Ia berharap PLN bisa menindaklanjutinya atau mempelajari mengenai teknologi tersebut. Sehingga sektor kelistrikan di Indonesia semakin baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arifin menegaskan sumber daya kelistrikan di Indonesia bisa dimaksimalkan lagi. Apalagi, kata Arifin, kalau proyek 35 gigawatt rampung.
“Kita memiliki kemampuan, kalau ini nanti seluruh proyek 35 gigawatt ini selesai, maka PLN itu punya margin 50 persen dari daya yang digunakan di Pulau Jawa, memiliki ekstra kapasitas yang memang bisa saling isi mengisi,” tutur Arifin.