Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill dan Clastic Banyu Urip

1 Maret 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak sumur Infill Carbonate dan Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak sumur Infill Carbonate dan Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meresmikan tajak atau pengeboran sumur Infill Carbonate dan Clastic yang dilakukan ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Pemboran sumur Infill Carbonate merupakan bagian dari drilling campaign di Blok Cepu yang dilakukan oleh Exxonmobil dimulai tahun 2024 hingga tahun 2026 yang terdiri dari pemboran 5 sumur Infill Carbonate dan 2 sumur Clastics.
Arifin mengatakan, EMCL mampu menjaga produksi Blok Cepu dengan optimal, yang awalnya potensinya adalah 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel.
Namun, saat ini, produksi Blok Cepu ini mulai menurun. Produksi optimal blok ini bisa mencapai 230 barel per hari (bph), namun saat ini hanya sekitar 142 ribu. Dengan begitu, butuh upaya lebih untuk menahan laju penurunan tersebut.
“Saat ini direncanakan ada 7 pemboran, jika dibandingkan 8 tahun lalu tidak ada sama sekali pemboran. Harapannya, lapangan Clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan Carbonat yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel," kata Arifin saat peresmian sumur Infill dan Clastic di Blok Cepu, Bojonegoro, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak sumur Infill Carbonate dan Clastic oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Jumat (1/3/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Arifin mengharapkan, dari kegiatan pemboran sumur Infill dan Clastic akan ada tambahan 20-30 ribu barel per hari sehingga bisa menahan laju penurunan produksi. Dia berharap lapangan Clastic menghasilkan yang sama dengan lapangan Carbonat.
"Hari ini yang akan ditajak adalah Infill, kita harapkan akan menghasilkan 20-30 ribu barel per hari, sehingga bisa menutup laju penurunan, dan kita harapkan lapangan Clastic tentunya akan menghasilkan output yang sama dengan lapangan carbonate yang saat ini sudah berproduksi," jelasnya.
Tajak ini dilakukan di antara sumur produksi existing yang ada di lapangan Banyu Urip untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil oleh sumur sebelumnya sekaligus untuk membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25 persen dari produksi minyak secara nasional.
ADVERTISEMENT
Sesuai rencana drilling campaign, pemboran 2 sumur Infill Carbonate diproyeksikan akan mulai onstream di tahun 2024 ini dengan dilakukan tie in ke fasilitas eksisting. Selanjutnya diikuti dengan pemboran 3 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics dalam rentang waktu hingga tahun 2025 dan diharapkan onstream tahun 2026.
Kegiatan drilling campaign Banyu Urip menggunakan anjungan dan peralatan yang keseluruhannya dibuat di Indonesia dan dioperasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).