Menteri Jokowi Yakin Ekonomi Kuartal IV Membaik, Ditarget Capai 0,6 Persen

5 November 2020 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga masih terkontraksi di minus 3,49 persen. Dengan ekonomi kuartal sebelumnya yang juga minus 5,3 persen, Indonesia sudah jatuh ke jurang resesi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, para Menteri Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal ini menunjukkan tren yang sudah mulai membaik.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, adanya peningkatan tersebut sebagai tanda bahwa ekonomi sudah mulai pulih.
Kenaikan itu bahkan membuat Airlangga kian optimistis ekonomi kuartal keempat bisa akan lebih baik lagi. Ia memprediksi kuartal terakhir di tahun 2020, ekonomi akan bergerak di rentang minus 1,6 hingga 0,6 persen.
"Jadi ini catatan kita melompat di kuartal ketiga. Dan kita berharap trennya positif di minus 1,6 atau 0,6 persen," ujar Airlangga dalam virtual conference di Istana Negara, Kamis (5/11).
Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, berbincang dengan para pegawai di acara Coffee Morning, Jumat (12/2). Foto: Dok. Bappenas
Optimisme senada juga disampaikan oleh menteri Jokowi lainnya, yakni Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Suharso memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir ini akan mendekati angka 0 persen.
ADVERTISEMENT
"Dengan optimisme itu, mudah-mudahan kuartal IV dengan konsumsi pemerintah yang akan tumbuh, kita menutup akhir tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi bisa mendekati 0," ujar Suharso dalam kesempatan yang sama.
Tak hanya itu, Suharso juga bahkan tetap optimistis perekonomian di tahun 2021 bisa bergerak positif di angka 5 persen. Demi mencapai target tersebut, kata Suharso, belanja pemerintah akan menjadi instrumen penyokong utama.
Ditambah lagi dengan berbagai program jaring pengaman sosial yang akan terus berlanjut di tahun depan. Pemerintah mengebut penyelesaian administratif seluruh program tersebut di tahun ini.
Dengan demikian, ia optimistis daya beli dan konsumsi masyarakat bisa terangkat di tahun 2021.
"Belanja pemerintah akan menjadi lokomotif mengangkat konsumsi. Pertumbuhan kami tetap punya optimisme, tetap dengan angka 5 persen, mudah-mudahan kita bisa capai," sambung Suharso.
ADVERTISEMENT