Menteri PUPR Pastikan Bangunan di IKN Sudah Perhitungkan Potensi Gempa

8 Mei 2024 11:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi Memorial Park IKN, Selasa (7/5/2024). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi Memorial Park IKN, Selasa (7/5/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono menanggapi pendapat Ahli Gempa Bumi dari Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Gayatri Indah Marliyani, yang menyebut adanya potensi gempa bumi di IKN.
ADVERTISEMENT
Basuki mengaku sudah mengantisipasi dan memperhitungkan adanya potensi gempa baik yang disebabkan sesar tektonik maupun vulkanik di IKN.
"Untuk bangunan-bangunan teknik sipil (di IKN) sudah memperhitungkan kekuatan gempa yang disebabkan oleh sesar tektonik maupun vulkanik," kata Basuki saat ditemui di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Senin (6/5).
Dia mencontohkan, Indonesia punya 231 bendungan yang semuanya pasti melalui sesar atau patahan. Untuk itu, ada rekayasa engineering yang dibutuhkan untuk mengatasi potensi gempa bumi.
"Masih ada rekayasa engineering yang bisa dipakai untuk mengatasi sesar, apalagi sesar purba, saya kira itu kemungkinannya juga paling kecil," jelas Basuki.
Meskipun kemungkinan sesar purba aktif kembali itu kecil, Basuki memastikan pemerintah tidak menyepelekan potensi gempa bumi di IKN. Ia menyiapkan teknologi pada struktur bangunan.
ADVERTISEMENT
"Pasti ada teknologinya untuk mengatasi itu. Jadi tidak perlu dikhawatirkan, tapi jangan disepelekan," tutur Basuki.
Sebelumnya, Ahli Gempa Bumi dari Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Gayatri Indah Marliyani menyebut potensi gempa bumi ada di IKN. Maka dari itu bangunan-bangunan di sana spesifikasinya harus disesuaikan pula.
"Sebenarnya sama di IKN juga ada beberapa sesar tua yang memang punya potensi untuk aktif. Ada beberapa studi juga yang dalam sejarah kegempaan di sekitar Kalimantan juga ada potensi untuk (gempa) magnitudo 4, magnitudo berkisar 4 sampai 5 dalam sejarah juga banyak kejadian di sekitar Kalimantan gitu," kata Gayatri ditemui di UGM, Jumat (26/4).
Gayatri menyebut nama-nama sesar di IKN belum dipublikasikan atau belum masuk ke dalam sistem sesar yang selama ini diberi nama. "Jadi kalau saya suruh menyebut satu-satu, tidak ada penamaan yang spesifik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Gayatri menjelaskan di Kalimantan terdapat sesar tua yang saat ini sudah tidak terlalu aktif, tetapi ketika ditekan maka sesar tersebut bisa bergerak.
"Potensi kegempaan pasti ada re-aktivasi sesar tua yang di daerah Kalimantan punya potensi di situ memang betul. Cuma dia tidak akan timbul, dalam bayangan kami di pemahaman mengenai geologi di Kalimantan, itu kemungkinan gempa yang terjadi tidak terlalu besar mungkin magnitudo 4-5. Cuma beberapa waktu yang lalu di bagian utara, Kinabalu itu sampai mendekati magnitudo 6," jelasnya.
Gayatri menyarankan mumpung pembangunan IKN baru saja dimulai, maka semua standar bangunan harus mengikuti potensi kemungkinan maksimum magnitudo itu.