Menteri PUPR: Trafik Jalan Tol Trans Jawa Turun 40 Persen Saat PPKM Darurat

29 Juli 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintasi Tol Dalam Kota Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/7/2021). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintasi Tol Dalam Kota Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (15/7/2021). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR mencatat adanya penurunan lalu lintas di jalan tol hingga 40 persen selama pemberlakuan PPKM Darurat pada periode 3-20 Juli 2021. Penurunan tersebut tepatnya terjadi di empat gerbang utama Jalan Tol Trans Jawa.
ADVERTISEMENT
“Saya dapat informasi bahwa selama PPKM Darurat terjadi penurunan volume lalu lintas yang cukup besar. Sekitar 40 persen di empat gerbang tol utama di Jalan Tol Trans Jawa,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Webinar Promoting Intelligent Toll Road System in Indonesia, Kamis (29/7).
Namun meski terjadi penurunan volume lalu lintas, Basuki berpesan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk tetap meningkatkan efisiensi dan memperbaiki sistem operasi serta struktur biaya. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia.
Sebab menurut Basuki, penurunan lalu lintas di jalan tol tersebut justru menunjukkan kondisi jalan tol yang seharusnya. Basuki mengatakan idealnya jalan tol itu bisa dilalui dengan lancar tanpa kemacetan. Sayangnya selama ini kondisi jalan tol diberbagai ruas sering kali terjadi macet panjang.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ini juga satu kondisi yang ideal yang seharusnya kelancaran lalu lintas di tol. Jalan tol sampai macet itu mestinya bukan jalan tol. Jadi kita biasanya memang seneng uyel-uyelan aja,” ujar Basuki.
Untuk itu Basuki mengatakan momentum pandemi ini bisa dimanfaatkan pada BUJT untuk kembali mengevaluasi kinerja terutama dalam hal pelayanan. “Di sini kalau enggak antre rasanya enggak puas. Saya kira ini ke depan kita harus meningkatkan pelayanan kita,” tandasnya.