Menteri Suharso Ingin G20 Jadi Momentum Kerek Ekonomi Bali Usai Dihantam Pandemi

8 Agustus 2022 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan dalam acara Kick Off Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2021 di Kantor Bappenas, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan dalam acara Kick Off Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2021 di Kantor Bappenas, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PPN/Bappenas berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali menggelar 3rd Development Working Group (DWG) Presidensi G20 Side Event dengan tema Transforming the Economy Towards A Resilient and Sustainable Economic di Bali hari ini, Senin (8/8).
ADVERTISEMENT
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan Bali menjadi provinsi yang mengalami penurunan ekonomi dampak dari pandemi COVID-19.
"Bali membutuhkan perhatian khusus di era pasca pandemi untuk mentransformasi ekonominya. Upaya ini digaungkan dalam roadmap Bali Kherti ekonomi untuk era Bali baru yang hijau, berketahanan dan sejahtera," kata Suharso yang hadir secara online, Senin (8/8).
Suharso menjelaskan bahwa Bali menjadi role model pertama untuk menjalankan transformasi ekonomi di Indonesia. Dengan begitu, dia berharap perekonomian Bali bisa pulih dan melesat kembali, khususnya dengan adanya G20.
"Agenda ekonomi Bali ini diharapkan bisa mencapai Bali era baru dan meningkatkan PDB per kapita mereka," ujarnya.
Sementara, Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa saat ini perekonomian Bali mulai bangkit kembali setelah terpukul sangat parah selama pandemi COVID-19. Kedatangan wisatawan asing saat ini sudah mencapai lebih dari 9.000 pengunjung per hari.
ADVERTISEMENT
"Ini lebih cepat dari yang direncanakan. Kami di akhir tahun menargetkan 30-40 persen dari jumlah kunjungan sebelum pandemi. Namun di bulan Juli ini sudah mencapai hampir 50 persen dari sebelum pandemi yang berjumlah 18.000 pengunjung setiap hari," kata Wayan Koster.
Wayan Koster mengatakan Pemerintah Provinsi Bali telah belajar dari pandemi COVID-19, di mana perekonomian Bali sebesar 54 persen bergantung pada pariwisata. Untuk itu dia tengah mengembangkan sektor-sektor lain sebagai motor penggerak ekonomi di Bali.
"Mengacu pada pada hal itu, perekonomian Bali akan diseimbangkan kembali kepada sumber daya lokal, kekayaan alam terutama di sektor pertanian, kelautan, industri, dan kerajinan rakyat berbasis budaya Bali," pungkas dia.