Menteri Suharso Prediksi Tak Ada Lagi Pariwisata Massal

4 Agustus 2020 15:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Adanya pandemi virus corona telah banyak mengubah perilaku masyarakat, termasuk di sektor pariwisata. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memprediksi tak ada lagi orang-orang yang pergi berwisata secara beramai-ramai.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ke depan sudah tidak ada lagi pariwisata massal, tetapi mungkin sifatnya adalah quality tourism,” kata Suharso saat talk show yang disiarkan di Youtube Bappenas RI, Selasa (4/8).
Quality tourism yang dimaksud Suharso adalah mulai berkurangnya berwisata secara rombongan yang mencapai 5 bus. Kemungkinan ke depan hanya satu keluarga atau beberapa keluarga saja yang pergi wisata bersama-sama. Meski begitu, Suharso merasa satu keluarga yang berwisata itu barang belanjaannya bisa lebih mahal atau lebih banyak dari biasanya.
“Jadi ke depan mungkin seperti ini, termasuk tapi bukan berarti melecehkan mereka yang apa namanya backpacker, backpacker akan tetap datang dan ingat backpacker itu juga tidak bergerombol, paling 2 atau 3 orang, 4 orang. Dia tidak bergerombol. Jadi maksud saya yang bergerombol ini akan berkurang,” ujar Suharso.
ADVERTISEMENT
Suharso percaya pariwisata di Indonesia khususnya di Bali akan segera bangkit. Ia mencontohkan matahari di Bali selalu ada dan itu bisa mempengaruhi menurunnya atau matinya virus corona.
Pemnumpang berfoto di depan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (31/7). Foto: SONNY TUMBELAKA / AFP
Selain itu, pantai atau alam Bali tidak usah diragukan lagi kualitasnya. Meski begitu, Suharso mengharapkan masyarakat tetap harus menjaga protokol kesehatan agar virus corona tidak melonjak lagi.
“Kalau menurut saya di sini mataharinya luar biasa. Jadi kita punya aset yang enggak perlu diragukan. Kemudian ada keunggulan ada komunitas di sini, pecalang yang sigap,” tutur Suharso.