Menteri Teten Sebut Ada Dana 2 T untuk UMKM Produksi Komponen EV, Cukup?

8 Maret 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komunitas mobil listrik Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) mencoba ban Bridgestone baru yang berukuran 12 inci. Foto: dok. Bridgestone Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas mobil listrik Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) mencoba ban Bridgestone baru yang berukuran 12 inci. Foto: dok. Bridgestone Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut pemerintah menyiapkan dana Rp 2 triliun untuk produksi komponen kendaraan listrik. Ketua Pembina Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO,) Made Dana Tangkas, berkomentar terkait pendanaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, anggaran itu cukup bahkan lebih untuk memproduksi hingga 20.000 komponen kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) roda dua atau roda tiga.
“Cukup, banyak sekali bahkan lebih banyak sekali. Besar sekali kalau Rp 2 triliun itu, kalau hanya untuk membuat skala produksi bisa hanya 10.000 sampai 20.000 (unit komponen EV) nggak usah sampai Rp 2 triliun,” kata Made di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta pada Jumat (8/3).
Untuk membuat hingga 20.000 unit komponen kendaraan listrik roda dua atau roda tiga, Made memperkirakan pihaknya hanya membutuhkan dana Rp 100 miliar. “Cukup Rp 100 miliar aja cukup, kalau hanya roda dua roda tiga,” tambah Made.
Menurutnya, UMKM memproduksi kendaraan listrik UMKM, tidak membutuhkan anggaran yang besar. “Karena UMKM kan produksinya nggak usah mahal-mahal,” pungkas Made.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki menuturkan, ada dana Rp 2 triliun yang bisa diserap oleh koperasi multipihak untuk produksi komponen kendaraan listrik.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki di Kantor Kemenkop UKM pada Jumat (8/3). Foto: Widya Islamiati/kumparan
“Di koperasi multi pihak kan bisa mengabungkan antara para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pembuat komponen dengan industri dan juga investor, dan kami juga punya pembiayaan LPDB kan Rp 2 triliun setahun kan, saya kira bisa dipakai exercise,” kata Teten dalam diskusi Hilirisasi Industri Otomotif melalui Koperasi dan UKM, Jumat (8/3).
Teten mendorong koperasi milik PIKKO, Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko) untuk dapat beralih jadi multipihak. Sementara, anggota Pikko adalah UMKM yang semula hanya memproduksi komponen kendaraan konvensional, didorong untuk mengembangkan bisnisnya memproduksi komponen kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT